Tema Bulanan: Solidaritas Yang Paripurna
Tema Mingguan: Pelayanan Yang Berfokus Kepada Tuhan
Bacaan Alkitab 1 Raja-Raja 19:9-18
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Hidup dalam pelayanan apapun memang selalu memberikan banyak pelajaran bagi setiap orang, mulai dari pergumulan, tantangan dan ancaman, tetapi juga menyangkut capaian, keberhasilan dan kemenangan. Dalam realitas pelayanan Gerejapun tak bisa dipungkiri bahwa ada begitu banyak hal yang telah kita capai dan kemenangan bertubi-tubi kita raih, tapi ternyata itu tidak memberi jaminan kalau kita tidak akan tergoda untuk kehilangan fokus/gagal fokus (dalam KBBI=pusat) kepada kebesaran TUHAN, oleh karena pergumulan, tantangan dan ancaman yang menurut kita tak kalah besarnya. Bahkan yang lebih ironis lagi, hal-hal itu seringkali menggeser tempat TUHAN sebagai yang paling utama di dalam hidup kita. Ketika pergumulan, tantangan dan ancaman datang, kita hanya berfokus pada semua itu, dan tidak lagi berfokus pada apa yang TUHAN mau kerjakan atas hidup kita. Kita terlalu sibuk mengerjakan tugas kita sendiri ketimbang memilih duduk dekat kaki TUHAN, mencari apa yang menjadi isi hati-Nya. Pergumulan, tantangan dan ancaman terlihat besar dan TUHAN terlihat kecil karena kita salah berfokus dalam pelayanan.
Fokus adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Ketika seseorang tidak memiliki fokus, maka dengan sendirinya orang tersebut tidak akan pernah memiliki tujuan, karena tidak ada satu tujuan yang dapat dicapai tanpa fokus. Begitu pula di dalam pelayanan. Apa yang menjadi fokus kita hari-hari ini? Masalah sinergitas dan relasi antara pelayan dan jemaat, moral dan karakter para pelayan, juga masalah finansial/keuangan, ataukah kita masih tetap fokus kepada TUHAN? Harusnya memang kita, bahkan pelayanan gereja harus tetap memiliki sikap yang tetap fokus kepada Tuhan. Oleh sebab itu, sebagai gereja, secara personal dan komunal, selalu terpanggil untuk hidup dalam “Pelayanan yang Berfokus kepada TUHAN” di tengah peradaban dunia masa kini, dunia dengan segala dinamikanya.
PEMBAHASAN TEMATIS Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab 1 dan 2 Raja-raja di tulis dan dikumpulkan dari sejumlah sumber ketika umat Israel berada di pembuangan Babel sekitar tahun 586-539 SM. Kumpulan sumber-sumber awal ini mungkin berasal dari masa pemerintahan Raja Yosia yang meninggal tahun 609 SM. Kedua kitab Raja-Raja ini mengisahkan sejarah Kerajaan Israel (utara) dan Yehuda (Selatan) selama 400 tahun, di mulai dengan Salomo naik takhta dan ditutup dengan kehancuran Yerusalem.
Kitab 1 Raja-raja menceritakan keberadaan dan peran nabi-nabi Tuhan, sebagai juru bicara Allah yang berani. Mereka memperingatkan raja dan bangsa Israel supaya tidak menyembah berhala dan tidak meremehkan perintah-perintah Allah. Yang menonjol ialah Nabi Elia (Arti namanya: Tuhanlah Allahku) dan kisahnya sebagai nabi yang gagah berani di kerajaan Israel Utara yang berpuncak pada pertarungannya dengan 450 nabi Baal. Khusus kitab 1 Rajaraja 19:9-18, yang tidak bisa dipisahkan dari ayat 1-8, menceritakan tentang pertemuan Elia dengan Allah di gunung Horeb. Horeb adalah nama lain dari Sinai, gunung Allah, tempat Allah berbicara dengan Musa. Sejak awal Nabi Elia sudah tampil sebagai nabi yang tanpa takut, dengan tindak tanduknya yang cemerlang disertai banyak mujizat. Tetapi tantangan dan ancaman yang sulit dari Raja Ahab dan isterinya Izebel, membuat ia gagal fokus, merasa takut, kecil hati dan hampir putus asa dan berharap lebih baik mati.
Ay.9-14 menceritakan tentang pertemuan dan percakapan Elia dan TUHAN di gunung Horeb, dimana Tuhan Allah ingin mengetahui kwalitas pelayanan Elia dan Elia membela diri dengan mengungkapkan suara hatinya bahwa segala yang terbaik telah dilakukannya dalam kesempurnaan. Disamping itu, Elia merasa bahwa hanya dirinya saja yang menyembah Tuhan, padahal masih ada yang lain yang menyembah Tuhan. Pertanyaan Tuhan kepada Elia adalah sebuah koreksi bagi Elia untuk tidak membanggakan diri dan sadar bahwa keberhasilannya adalah anugerah Tuhan.
Tuhan tetap memperhatikan dia, dengan memeliharanya dan memberi makan serta berbagai keperluan penting dalam hidupnya. Mungkin saja Elia mulai gagal fokus, oleh karena mulai membanggakan diri dengan pelayanannya. Tetapi Tuhan bertanya kembali, supaya Elia sadar bahwa kerja pelayanannya adalah milik Tuhan dan Tuhan tidak pernah meninggalkan dia. Kesadaran pada panggilan Tuhan harusnya membuat Elia fokus kepada Tuhan, bukan menjadikan dirinya populis dan merasa kuat dalam kerja pelayanannya.
TUHAN hadir dengan berfirman (Ibr: davar = firman) dan memberikan semangat serta memperkuat iman Elia yang sedang merasa sendiri dan sepi membuatnya depresi. Di Gunung Horeb Allah memanggil Elia untuk menyaksikan peristiwa alam, yaitu angin besar (Ibr. suf atau se’ara), gempa bumi (Ibr.Ra’ash Shevi’it), dan api (Ibr. ‘esy), tetapi Tuhan tidak ada di dalam semua peristiwa itu.
Dengan peristiwa alam itu, Elia diingatkan untuk kembali pada pelayanan yang dimaksudkan Tuhan dan mengikuti perintah-Nya serta fokus pada pelayanan yang disiapkan Tuhan baginya, yaitu: mengurapi Hazael sebagai Raja Siria (Aram), mengurapi Raja Israel yang baru, yaitu Yehu putra Nimsi dan mengangkat penggantinya, Elisa putra Safat.
Pelayanan yang Tuhan kehendaki dari Elia, tetapi juga tiga orang tokoh ini, sekalipun berbeda tugas dan wataknya, akan menyatu dalam merendahkan dan mempermalukan keturunan Ahab serta memberitakan firman Allah kepada kaum sisa yang benar (7000 orang). Pengurapan Elia bagi ketiga tokoh di atas adalah sebuah proses regenerasi yang diberkati oleh Tuhan dan Tuhan yang memilih dan menetapkan, Tuhan juga yang memproteksi orang piihanNya. Bagian ini juga merupakan penghiburan bagi Elia dan menunjukkan bahwa Allah tidak akan membiarkan terus menerus dosa Ahab dan Izebel. Kata ‘Aku’ dalam ay 18 menunjukkan bahwa adanya ‘remnant’ (= sisa) yang setia (7000 orang) kepada Tuhan merupakan pekerjaan Allah sendiri dan untuk menunjukkan bahwa pelayanan Elia tidak sia-sia. Angka “tujuh” melambangkan kesempurnaan. Meskipun tujuh ribu bukan jumlah yang besar, Elia diyakinkan bahwa ia tidaklah sendirian dalam mengimani Allah.
Makna dan Implikasi Firman
Setiap orang percaya terpanggil untuk melayani Tuhan dan pekerjaan pelayanan yang kita lakukan adalah milik Tuhan. Jika keasadaran ini selalu ada, maka kita tidak akan menjadikan diri sebagai kebanggan dalam pelayanan, yang dapat membuat kita mencuri kemuliaan Tuhan.
Sebagai seorang pelayan Tuhan, hendaklah kita melakukan kerja pelayanan seperti yang Tuhan mau, jangan mudah putus asa, menyerah pada keadaan atau hanya memikirkan diri sendiri. Fokuskan pelayanan kita kepada Tuhan, dengan melayani Tuhan secara baik dan benar, rendah hati, tulus hati, bersukacita dan tetap menjadi berkat.
Ketika Tuhan memilih kita, Tuhan pasti menyertai, menguatkan dan menopang di setiap aras hidup, karya dan pelayanan kita.
Fokus kepada Tuhan membuat orang tidak memikirkan diri sendiri dan tidak menjadikan dirinya menjadi alamat kekaguman, sehingga orang lain hanya memandang dia dan tidak lagi memandang kepada Tuhan.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Bagaimana caranya agar pelayanan tetap berfokus pada TUHAN menurut 1 Raja-raja 19:9-18?
- Kendala/tantangan apa saja yang saudara hadapi sehingga pelayanan tidak lagi berfokus pada TUHAN?
- Apa peran Gereja sehingga pelayanan kita tetap berfokus pada TUHAN?
NAS PEMBIMBING: Mazmur 16:8
POKOK-POKOK DOA:
Pelayan dan kepemimpinan gereja yang selalu berfokus pada TUHAN.
Tanggung jawab pemimpin bangsa yang berfokus kepada Tuhan.
Solidaritas, soliditas, integritas dan regenerasi dalam kehidupan pelayanan gereja dan bangsa Indonesia.
Pemulihan bagi bangsa dan dunia.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Panggilan Beribadah: KJ No. 454 Indanya Saat Yang Teduh.
Ses Nas Pemb: NNBT No. 6 Allah Bapa Yang Kumuliakan Pengakuan Dosa & Pemb Anugerah Allah: NNBT No.36 Barangsiapa Yang Percaya Kepada Tuhan.
Ses Pengakuan Iman: KJ No. 280 Aku Percaya
Ses Hukum Tuhan: NKB No. 73 Kasih Tuhanku Lembut.
Persembahan: KJ No. 287a Sekarang Bersyukur.
Penutup: PKJ No. 182 Ku Utus Kau
ATRIBUT
Warna dasar putih dengan lambang bunga bakung dan salib berwarna kuning.