TEMA: “Berilah Dirimu Dipimpin oleh Roh”
BACAAN ALKITAB : Galatia 5:16-26
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus.
Gereja terpanggil untuk melakukan tugas bersekutu, bersaksi dan melayani di tengah dunia ini. Tugas kerja pelayanan ini tentu tidak saja dilakukan sendiri oleh gereja tetapi segenap orang percaya, termasuk Pria/Kaum Bapa GMIM, sangat membutuhkan peran Roh Kudus yang akan menuntun, membimbing dan berkarya dalam segenap realitas kehidupannya. Karena itu sebagai orang percaya hendaknya hidup dengan memberi diri dipimpin oleh Roh dan menjauhkan dari dari perilaku dosa.
Bacaan kita hari ini Paulus memberi pedoman hidup kepada jemaat di Galatia agar hidup oleh Roh, supaya tidak menuruti keinginan daging. Ayat 16. Keinginan daging seperti dosa yang telah melekat dalam tubuh manusia sangat bertentangan dengan Roh karena keduanya tidak dapat bertemu. (Ayat 17,18). Yang diperjuangkan adalah apakah mereka akan menyerah pada kecenderungan keinginan daging dan tunduk kepada penguasaan dosa atau apakah mereka akan menyerah kepada tuntutan Roh dan tinggal di bawah kekuasaan Kristus. Karena itu Paulus mengingatkan jemaat Galatia untuk menolak dan menjauhi hidup dalam kedagingan yaitu percabulan; kelakuan dan hubungan seksual amoral, kecemaran; perbuatan jahat dan kotor, hawa nafsu; mengikuti nafsu dan keinginan sehingga tidak merasa malu lagi, menyembah berhala; menyembah roh-roh dan patung-patung, sihir; menyembah setan-setan dan ilmu hitam, perseteruan; perbuatan bermusuhan yang hebat dan kebencian, perselisihan; bertengkar atau antagonisme, iri hati; benci, marah, cemburu akan keberhasilan orang lain, amarah; geram, kemarahan yang berkobar-kobar dengan kata-kata kasar, kepentingan diri sendiri; mencari keuntungan sendiri yang tidak sesuai dengan ketentuan, percideraan; ingin melukai sesama manusia, roh pemecah; ingin memisahkan diri dan menghancurkan kelompok tertentu, kedengkian; perasaan tidak suka bercampur benci, kemabukan; merusak tubuh dengan minuman keras, pesta pora; berpesta dengan kemabukan dan sek bebas. Hal-hal ini diperingatkan oleh Paulus karena mereka melakukan perbuatan daging tidak akan mendapat bagian dalam kerjaaan Allah, (Ayat 19-21). Untuk melihat perbedaan antara hidup dalam kedagingan dan Rohmaka Paulus mendaftarkan apa yang disebut dengan buah Roh yaitu; kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri (ayat 22-23). Karena itu Paulus menekankan supaya mereka yang sudah menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Paulus memberi nasihat supaya jemaat hidup oleh Roh, dimpin oleh Roh dan janganlah gila hormat serta jangan saling menentang satu dengan yang lain bahkan tidak boleh saling mendengki. Suatu nasihat supaya tidak boleh menjadi sombong dan saling menyakiti satu dengan yang lain. (Ayat 24-26).
Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus.
Di hari Pentakosta kedua ini juga dirangkaikan dengan Hari Persatuan Pria/Kaum Bapa GMIM, diingatkan supaya selalu hidup dipimpin oleh Roh Kudus. Hidup orang percaya sering diperhadapkan dengan peperangan rohani untuk melawan keinginan daging atau dosa manusia termasuk masih ada anggota Pria/Kaum Bapa yang tertidur imannya dan tidak berbuah malahan ada yang masih suka mabukan-mabukan dan malas beribadah. Padahal kita telah diciptakan, ditebus dan dipelihara-Nya dengan tujuan untuk memuliakan dan mengasihi Allah di dalam Yesus dan dalam pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus yang telah berkarya terhadap gereja sebagai satu persekutuan yang melakukan apa yang dihendaki Tuhan dan sebagai pribadi dan anggota Pria Kaum Bapa GMIM harus hidup dalam buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Hiduplah oleh Roh yang dipimpin Roh Kudus dan bukanhidup dalam dosa yang dapat menghancurkan kehidupan orang Kristen. Kuasa Roh Kudus harus mampu menempati tatanan hidup orang percaya sehingga menjadi pemersatu bagi yang berselisih paham, menjadi perekat bagi yang terpecah-belah, menjadi patokan dan ukuran dalam kebaikan, kebenaran dan kejujuran dan bahkan mampu untuk mempraktekkan hidup yang dipimpin oleh Roh. Peranan Roh Kudus menjadikan kehidupan orang percaya untuk tidak melakukan perbuatan dosa yang bertentangan dengan hekendak Tuhan. Marilah kita sebagai pribadi dan orang Kristen diajak untuk hidup oleh Roh yang dapat membawa damai sejahtera bagi sesama manusia. Amin.