TEMA BULANAN : “Hidup Sejahtera Bagi Semua Ciptaan”
TEMA MINGGUAN : “Belajar dari Semut, Bekerja dan Menabung”
Bacaan Alkitab: Amsal 6:1-11
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Tuhan menciptakan segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, termasuk semut sebagai binatang yang sangat kecil. Kualitas kerja yang baik dan teladan dalam bekerja dan menabung semut adalah yang mampu menunjukkan kwalitas sebagai mahluk hidup yang dapat mensejahterakan dirinya dan kaumnya, melalui kerja dan menyimpan makanan mereka sebelum musim dingin. Apalagi manusia yang adalah mahluk termulia dan diberi hikmat serta kebijaksaan, juga menerima mandat untuk mengelola dan mengusahakan segala sesuatu, tentu akan lebih bijaksana mengelolah berkat Tuhan untuk mendatangkan hidup sejahtera baik untuk diri sendiri dan ciptaan lainnya, supaya tidak mendatangkan kerugian bahkan bencana.
Berkat dari Tuhan haruslah diusahakan dengan berbagai cara berdasarkan kehendak Allah, untuk mencapai kebaha-giaan, kesejahteraan, kemakmuran, kemapanan baik untuk kita dan anak anak serta cucu cucu dan keturunan selanjutnya. Orang yang bekerja dengan rajin dan tekun akan mendapat rejeki dari Tuhan, seiring dengan ketaatan dan kesetiaan kepada kehendak Tuhan. Dan sebaliknya orang yang malas menjadi miskin dan menderita.
Tema minggu ini: Belajar dari Semut, Bekerja dan Menabung. Yang merupakan tindakan orang beriman kepada Tuhan Allah, yang wajib menunjukan sikap hidup yang tidak boros dari hasil yang didapat. Cara yang bijaksana dalam memanfaatkan berkat Tuhan sebagai bagian pertanggung jawaban iman kepada Tuhan Allah sumber berkat.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Amsal dalam bahasa Ibrani “misyle/masyal adalah singkatan dari misyle syelomoo (Amsal Amsal ) yang berarti kumpulan ucapan bijak khususnya yang ditulis oleh raja Salomo, walaupun Pasal 30 merupakan ucapan bijak dari Agur bin Yake sedangkan pasal 31 adalah ucapan bijak untuk Lemuel dari ibunya.
Menurut tradisi orang Yahudi sebagian dari isi kitab Amsal berasal dari masa kerajaan Israel kuno yang berisi pengajaran hikmat yang bersumber dari Tuhan. Pengajaran yang dimak-sud adalah tentang hikmat dan didikan, yang menjadikan pandai, benar, adil, jujur. Serta ajaran tentang cara hidup yang baik yang diungkapkan lewat, petuah, peribahasa dan pepatah yang menyangkut kehidupan sehari-hari.
Kitab Amsal 6:1-11 menuliskan tentang nasihat penang-gung atau penjamin hutang supaya berhati-hati (jangan gegabah) dalam membuat persetujuan dan mengambil kepu-tusan untuk menjadi penanggung bagi sesama. Sebab bukanlah sesuatu yang mudah untuk menjadi penanggung. Seorang penanggung bukan hanya menunjukkan kemurahan hatinya, melainkan juga mengingatkan orang yang ditang-gungnya untuk bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Menjalin komunikasi yang rutin adalah cara yang baik antara penanggung dan yang di tanggung, (bdk Amsal 11:15; 17:18; 22:26) agar tidak menyebabkan penderitaan. Kesaksian Alkitab menceritakan tentang umat Israel dalam kehidupan mereka yang pernah juga menjadi penangung,( Bdk Keluaran 21:1-11 dan pasal 22). Tampaknya kondisi menjadi penang-gung, dalam banyak pengalaman karena dilakukan dengan membuat persetujuan dengan orang lain menyebabkan penanggung atau penjamin tidak dapat memenuhi tang-gungjawab yang berhubungan dengan masalah keuangan. Karena itu penanggung berupaya untuk mendesak kepada yang tertanggung berkaitan dengan kewajibannya agar rajin bekerja.
Teguran kepada mereka yang malas untuk belajar pada “semut”. Adapun ciri-ciri semut yang perlu ditiru yaitu pekerja keras, jauh dari sifat egois, gotong royong dan bekerjasama, kreatif dan inovatif, disiplin dan bertanggung jawab. Bijak seperti semut yang tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya namun selalu menyediakan roti di musim panas, mengumpulkan makanananya pada masa panen (menabung).
Kemalasan dan kemiskinan, adalah cirri orang yang tidak berhikmat sebagaimana yang disorot oleh Salomo dalam kitab Amsal ini, yang cinta pada kenyamanan tidak memikirkan apa-apa tidak peduli padahal menjadi penanggung. Pemalas (inggris: lazy) kata dasar malas artinya tidak mau bekerja adalah sikap hidup yang bertentangan dengan Tuhan (Kej 9:1). Di Timur Tengah Kuno penggunaan binatang dan tumbuhan sebagai perumpamaan amatlah umum termasuk semut. Teguran keras bagi pemalas jangan berbaring, tidur, jangan melipat tangan karena ini mencirikan orang malas yang tidak mendapatkan sesuatu. Kemiskinan kata dasar miskin artinya serba kekurangan (inggris: poor) adalah kenyaataan hidup yang tidak di sukai oleh siapapun, karena itu jangan terus berbaring atau tidur saja melipat tangan datanglah seorang penyerbu maka terjadilah kekurangan dan kemiskinan (Ayat 6 -11).
Makna dan Implikasi Firman
Menjadi penanggung sesama adalah bagian dari tindakan kasih yang tertulis dalam Alkitab (Roma 15) orang yang lemah dan orang yang kuat. Tapi dalam hal ini didapati banyak yang membuat persetujuan sebagai penanggung tidak menunjuhkan tanggung jawab sehingga orang lain yang dirugikan karena itu arif dan bijaksanalah dalam membuat keputusan.
Belajar dari semut yang mencirikan hewan yang rajin dan suka bekerja, jenis binatang kecil tapi karena ketekunan sehingga tidak berkekurangan dan selalu ada bekal atau persediaan di setiap musim (menabung atau menyimpan)
Pemalas adalah sikap yang dibenci Tuhan dan menda-tangkan kekurangan, kemelaratan (bdk amsal 12:24 dan 27,15:19,19:15). Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan ada hikmat, pergunakanlah itu untuk hidup memberi buah di dunia milik Tuhan dan menikmati sejahtera.
Kemiskinan sering terjadi karena ada tekanan atau penindasan seperti umat Israel dalam perbudakan di Mesir, tetapi kemiskinan umumnya di alami karena kemalasan berpikir, bertindak dan bekerja.
Zaman tradisional baik cara berpikir, mengandalkan otot seiring dengan adanya perubahan zaman, menggiring kita untuk tanggap mengantisipasi berbagai perubahan dan kemajuan sambil mengandalkan hikmat dari Tuhan. Zaman postmodern hampir berlalu dan kita selang berada di revolusi industri 4.0 (four point zero), dan akan masuk 5.1 (five point zero). Adanya digitalisasi sektor kehidupan untuk mengelola dan memproses dengan menggunakan per-alatan mesin seperti robot antara lain bisa terjadi memanjat kelapa, petik cengkih, mencangkul dan lain tidak lagi dikerjakan secara manual tetapi menggunakan alat yang canggih. Karena itu sumber daya manusia dengan memiliki pendidikan yang tinggi, kualitas kerja yaang baik amat penting agar kemiskinan tidak menjadi bagian kita dan anak cucu keturunsn kita.
Tuhan menjanjikan damai sejahtera bagi kita (Yohanes 14:27, Efesus 2:14-17,) hidup dan berkarya di dunia ciptaan Tuhan, kita akan diberkati.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa makna tema Belajar dari Semut, Bekerja dan menabung menurut bacaan kitab Amsal 6:1-11?
- Apa manfaat bekerja dan menabung bagi orang percaya baik masa kini dan mendatang ?
NAS PEMBIMBING: Amsal 10:4
POKOK-POKOK DOA:
Setiap warga gereja bertanggung jawab dengan keputusan yang diambil
Orang percaya kepada Allah mencirikan sikap hidup yang rajin bekerja dan menabung jauh dari pemborosan dan sikap pemalas.
Penderitaan dan kemiskinan kiranya tidak menjadi bagian orang percaya pada Tuhan
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Kemuliaan Bagi Allah: KJ No. 1 Haleluya Pujilah
Ses Doa Penyembahan: PKJ No 2 Mulia, Mulia, Nama-Nya
Ses Pengakuan Dosa: NNBT No 10 Ya Tuhan Yang Kudus
Ses Janji Anugerah Allah: NNBT No. 24 Kuasa-Mu Tuhan S’lalu Kurasakan
Ses puji-pujian : KJ No. 10 Pujilah Tuhan Sang Raja
Ses Pengakuan Iman: NKB No. 72 Nama Yesus Berkumandang
Persembahan: DSL 176 Musim Penuaian
Nyanyian Penutup: KSK 105 Sehati Bekerja
06ATRIBUT:
Warna dasar putih dengan lambang lilin di atas palungan.