ALASAN PEMILIHAN TEMA
Tuhan Allah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan-Nya. Dia menempatkan manusia di dunia ini untuk hidup melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan talenta masing-masing yang dikaruniakan-Nya. Kita tahu bahwa belum semua manusia percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa rnurid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Matius 28:19-20) adalah amanat agung Yesus Kristus. Setiap pengikut Yesus Kristus memiliki tugas memberitakan Injil. Memberitakan Injil akan selalu berhadapan dengan berbagai tantangan, antara lain bagaimana menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cenderung mengabaikan Tuhan Allah. Apapun bentuk tantangan dan pergumulan yang dihadapi, tugas mengabarkan Injil harus dilaksanakan. Karena Gereja yang sehat adalah Gereja yang mengabarkan Injil dan untuk itu perenungan firman minggu ini akan dituntun oleh tema, “Semua Orang Kristen Terpanggil Memberitakan Injil.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Perikop sebelum dan sesudah Lukas 5:1-11, mengisahkan tentang Yesus yang menyembuhkan banyak orang dan memilih para murid-Nya. Diceritakan bahwa pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret (Galilea), yang terletak di bagian utara lembah sungai Yordan. Danau ini panjangnya sekitar 23 km dan lebarnya sekitar 10 km, orang Romawi menyebutnya danau Tiberias (Yoh. 6:1, 21:1). Ketika Yesus berada di tempat itu, banyak orang yang mengikuti-Nya berkerumun untuk mendengarkan pengajaran-Nya. (ayat 1). Walaupun di tepi danau, tidak menjadi masalah bagi Yesus untuk mengajar. Mengapa banyak orang berkumpul? Karena banyak orang takjub oleh pengajaran dan mujizat Yesus. Perkataan-Nya penuh kuasa, menghardik orang kerasukan setan dan menyembuhkan demam ibu mertua Simon. Berbagai penyakit disembuhkan dan Ia mengusir setan-setan. Mereka berkerumun ingin mendengar-Nya, karena yakin oleh bukti dan kuasa ilahi yang dilakukan-Nya. Di saat Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah (Luk. 4:43) banyak orang berdesak-desakan sehinggga Yesus berpindah tempat dan naik ke perahu. Yesus memperhatikan 2 (dua) perahu di tepi danau, para nelayan yang telah turun dari perahu sedang membasuh jala. Ia naik dan menyuruh Simon agar menolakkan (mendorong) perahu sedikit jauh dari pantai. Dari atas perahu Yesus mengajar orang banyak. Selesai mengajar, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkan jalamu untuk menangkap ikan.” (ayat 3-4). Simon berkata: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak mendapat apa-apa.” Meski ragu, tetapi karena sangat menghormati Guru-Nya, Simon menuruti perintah Yesus (ayat 5). Sebelum mujizat penangkapan ikan terjadi, Simon menyebut Yesus dengan sebutan Guru (Yunani Emo- rara= Epistata; Ing. Master, superintendent, ouerseer (Guru, atasan, pengawas). Simon yang dibantu teman-temannya menangkap sejumlah besar ikan yang karena banyaknya sehingga jalanya mulai koyak (ayat 6). Oleh karena itu, Simon memberi isyarat kepada teman-temannya yang ada di perahu lain untuk datang membantu. Mereka bekerja sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan, sehingga perahu itu hampir tenggelam (ayat 7). Simon meyakini bahwa ikan tersebut adalah mujizat yang dilakukan oleh Yesus. Keyakinan Simon diikuti dengan pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan. Sambil tersungkur di depan Yesus, ia berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini orang berdosa.” (ayat 8). Simon memanggil Yesus dengan sebutan Tuhan, (Yun. Κυριοσ = Kurios; Ing. Lord). Kata Yunani Kurios adalah terjemahan Ibrani Yahweh/ Yehovah (PL. Tuhan). Perubahan sebutan kata Guru menjadi Tuhan menunjukkan bahwa mujizat yang dilakukan Yesus menyadarkan Simon Petrus bahwa Yesus adalah Tuhan. Kesadaran Simon Petrus bahwa Yesus adalah Tuhan, secara otomatis diikuti dengan kesadaran akan kekudusan Yesus. Simon, Yakobus dan Yohanes takjub oleh banyaknya ikan yang mereka tangkap. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” Pernyataan “jangan takut- adalah pengajaran Yesus agar mereka tidak rendah diri karena dosa maupun status mereka sebagai nelayan dari Galilea. Pada akhirnya mereka meninggalkan pekerjaan sebagai nelayan dan mengikuti Yesus untuk menjadi “penjala manusia” (9-11). Penjala manusia artinya mengajar agar orang menjadi percaya dan menerima Yesus sebagai Juruselamat dan hidup untuk Kerajaan Allah.
Makna dan Implikasi
Firman Yesus berbaur dengan orang banyak yang berkumpul ketika memberi pengajaran atau memberitakan Firman Tuhan. Tujuan memberitakan Firman Tuhan agar banyak orang menerima Injil Kerajaan Allah, percaya dan mengikut Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Yesus memberitakan Injil di berbagai tempat. Bagi-Nya sarana bukan menjadi penghalang dalam mengajarkan Firman. Cara dan sarana pemberitaan Injil memang penting, apalagi dengan kemajuan teknologi sekarang ini. Tetapi harus disesuaikan keadaan dan konteks. Cara dan tempat Yesus mengajar dapat menjadi teladan bagi kita agar pemberitaan Injil dapat membawa banyak orang menjadi percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Mujizat Yesus mengubahkan kehidupan Simon Petrus sebagai penjala ikan menjadi penjala manusia. Mereka yang ragu kini menjadi percaya. Seperti pengakuan Simon Petrus yang berkata: Tuhan, aku ini seorang berdosa. Ia meninggalkan pekerjaan sebagai nelayan menjadi pengikut Yesus. Orang percaya dipanggil, dikuduskan dan diberikan anugerah selamat hidup kekal harus menyaksikan Injil (Kabar Baik), kabar Keselamatan bagi semua orang yang belum percaya kepada-Nya. Tugas pelayanan pemberitaan Injil adalah sesuatu yang harus disyukuri. Karena Tuhan sendiri yang memanggil, memilih dan menetapkan kita untuk menjadi penjala manusia. Tanggal 12 Juni 2023 adalah perayaan HUT ke-192 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM. Tuhan telah mengutus Penginjil (misionari) memberitakan Injil bagi orang Minahasa. Hasil pemberitaan Injil ini, telah berbuah dan menghasilkan dan itu terbukti banyak orang yang percaya kepada Tuhan.
PERTANYAAN DISKUSI
1. Apa pemahaman saudara bahwa semua orang Kristen terpanggil memberitakan Injil menurut Lukas 5:1-11?
2. Bagaimana Gereja menjawab persoalan dan tantangan Pekabaran Injil?
POKOK-POKOK DOA
- 1Gereja yang mempersiapkan anggota jemaat melaksanakan tugas panggilan untuk memberitakan Injil.
- Ketaatan semua orang Kristen memberitakan Injil.
- Pemerintah melindungi setiap warga gereja sebagai warga Negara Indonesia memiliki hak yang sama melaksanakan ajaran agama masingg-masing.
- Persoalan-persoalan yang timbul berkaitan dengan Pekabaran Injil agar disikapi dengan bijak oleh Pemerintah bersama Gereja.
- Pelaksanaan kegiatan HUT ke-192 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK II
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Kemuliaan Bagi Allah: NNBT No. 1. Pujilah Dia, Pujilah Dia
Ses. Doa Penyembahan: KJ. No.242 Muliakan Allah Bapa
Pengakuan Dosa: KJ No. 27. Meski Tak Layak Diriku
Janji Anugerah Allah: KJ. 429. Masih Banyak Orang Berjalan
Puji-Pujian: NKB. No.21 `Ku Diberikan Kidung Baru
Ses Pembacaan Alkitab: KJ. No. 431. Mari Menjadi Penjala Manusia
Persembahan:KJ No. 425. Berkumandang Suara Dari Seberang
Nyanyian Penutup: “MARS GMIM”
ATRIBUT Wama Dasar Hijau dengan Simbol Salib dan Perahu di atas Gelombang.