TEMA BULANAN : “Meningkatkan Integritas, Kompetensi dan Soliditas Pelayanan”
TEMA MINGGUAN : “Keteladanan dan Kompetensi Pelayan Tuhan”
BACAAN ALKITAB: Titus 1:1-16
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Semua orang yang mengaku percaya kepada Yesus Kristus adalah pelayan Tuhan. Namun ada orang yang secara khusus diberikan tanggung jawab pelayanan untuk menjadi kawan sekerja atau mitra Allah. Menjadi pelayan Tuhan tentu harus didasarkan pada kehendak Tuhan dalam Alkitab. Pola pelayanan Yesus Kepala Gereja menjadi pedoman dalam merumuskan panggilan pelayan Tuhan. Di era keterbukaan sekarang ini mengharuskan setiap orang dalam pekerjaan/ profesi termasuk pelayan Tuhan dapat menunjukkan kematangan dalam segala hal (emosi, intelektual, spiritual) dan cakap melaksanakan pekerjaan atau profesinya, sehingga dengan demikian boleh menunjukkan keteladanan dan kompetensi di bidangnya.
Keteladanan dan kompetensi adalah faktor yang penting dalam membangun pelayanan Gereja. Keteladanan berasal dari kata teladan yang artinya contoh, model atau pola. Seorang pelayan Tuhan harus menjadi teladan bukan saja ketika melaksanakan tugas pelayanan, tetapi juga dalam semua aspek hidupnya ( pribadi, keluarga, sosial ). Demikian juga ia harus memiliki kompetensi (Ingg. Competence berarti kemampuan, kecakapan atau kesanggupan) dalam melaksanakan tanggung-jawab pelayanan. Karena itu selaku gereja yang menerima amanat Tuhan untuk mempersiapkan pelayan-pelayan-Nya agar layak dan siap menjadi kawan sekerja-Nya maka dipilihlah tema: “Keteladanan dan Kompetensi Pelayan Tuhan.
PEMBAHASAN TEMATIS
■ Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Surat Titus ditulis oleh Paulus sekitar tahun 65-66 Masehi dan tergolong surat pastoral/penggembalaan secara pribadi. Surat ini berisi nasehat dan petunjuk bagaimana Titus harus menatalayani jemaat di Pulau Kreta. Pulau Kreta adalah Pulau Yunani di laut Mediterania, pulau yang terpadat dan terbesar di Yunani, banyak didiami oleh orang Filistin, suatu tempat dimana masyarakatnya hidup bebas, “ dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas” (ay. 12). Titus adalah seorang Yunani yang telah menjadi percaya dan mengikuti Paulus dengan setia (Gal.2:3) dan telah bekerja sama melayani jemaat di Korintus ( 2 Kor. 8:23). Dalam surat ini Paulus ‘menyapa Titus sebagai “anakku yang sah menurut iman”. Paulus memposisikan dirinya sebagai “orangtua dalam iman” bagi Titus supaya ia menjadi seorang pelayan muda yang memiliki kemampuan melayani dengan baik.
Titus pasal 1:1-16 menguraikan tentang apa yang akan dikerjakan oleh Titus di pulau Kreta. Pertama: memelihara iman (Yun. pistin). sebagaimana Paulus memiliki panggilan untuk memelihara iman orang orang pilihan maka panggilan yang sama juga melekat kepada Titus. Orang orang pilihan menunjuk kepada mereka yang dipanggil untuk menjadi hamba atau pelayan Tuhan. Mereka harus dilengkapi dengan pengajaran yang benar agar memiliki pengetahuan yang didasarkan pada pengharapan hidup kekal di dalam Yesus. Dengan memiliki pengetahuan yang benar maka panggilan memberitakan Injil dapat dijalankan. Mengapa hal ini ditekankan oleh Paulus karena jemaat yang akan dilayani oleh Titus telah dipengaruhi oleh para pengajar sesat. Paulus sangat memberi perhatian yang serius tentang hal ini karena itu ia terus menyiapkan kader muda seperti Titus untuk menjadi pelayan Tuhan yang dapat diandalkan. Kedua: mengatur apa yang perlu diatur dan menetapkan para penatua dengan kriterianya. Mengatur apa yang perlu diatur (Yun. epidiorywsh) menunjuk pada apa yang akan dirampungkan oleh Titus yang berkaitan dengan penetapan penatua. Penatua (Yun. presbyteros) yang berarti tua tua atau mereka yang dituakan dan juga sebagai penilik/pengawas jemaat (Yun. episkopos) adalah pelayan atau hamba yang dipanggil Tuhan untuk mengajarkan ajaran yang benar, memberitakan Injil dan menggembalakan Jemaat. Karena itu mereka harus dipersiapkan, dilatih supaya memiliki kemampuan melayani atau kompetensi. Sebagai pelayan Tuhan mereka juga harus memiliki keteladanan dalam hidupnya. Berusaha hidup kudus supaya tak bercacat, memiliki keluarga yang harmonis, dan mampu membangun relasi yang saling membangun dengan lingkungan sekitar karena memiliki karakter yang baik. (ay. 6-9). Selain itu pula Titus diberi tanggung jawab untuk menertibkan para pengajar sesat. Akibat ulah mereka, banyak jemaat yang hidup tidak tertib dan tersesat. Mereka harus ditutup mulutnya (Yun. epistomizein) dan ditegur dengan keras (Yun. elegcyh) agar jemaat hidup sehat dalam iman. Tanggung jawab ini tentu tidak gampang bagi seorang Titus yang masih muda, tetapi Paulus yakin ia memiliki kemampuan dan kecakapan menjawab panggilan itu. Oleh anugerah dan rahmat-Nya setiap pelayan Tuhan diberi kemampuan melayani untuk hormat dan kemuliaan-Nya.
■Makna dan Implikasi Finnan
Setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi hamba atau pelayan Tuhan. Menjadi pelayan Tuhan berarti dipercayakan untuk mengambil bagian dalam pelayanan. Memelihara iman orang percaya adalah bagian penting yang harus dikerjakan oleh seorang pelayan Tuhan. Karena itu seorang pelayan Tuhan harus menyiapkan diri dengan terus belajar Firman, supaya pelayanan, pengajaran, penggembalaan dan semua yang dikerjakannya didasarkan pada kehendak Tuhan. Menyiapkan waktu khusus untuk mendalami Firman, sehingga dapat mendengar suara Tuhan yang akan menuntun dan mengendalikan hidupnya.
Pelayan Tuhan harus memiliki karakter terpuji dan kemampuan menguasai diri dalam segala hal serta menyiapkan keluarganya supaya menjadi teladan. Keteladanan adalah faktor penting dalam mewujudkan keberhasilan pelayanan.
Sebagaimana Paulus mempersiapkan Titus sebagai orangtua dalam iman, maka dirasa perlu tugas mentoring (pendampingan, pelatihan, pengawasan) harus terus menerus dilakukan oleh Gereja masa kini. Selaku gereja yang menerima amanat untuk memperlengkapi pelayan- pelayannya melalui pengembangan wawasan dan ketrampilan secara bertahap sehingga pada akhirnya mereka boleh menunjukkan kemampuan atau kompetensi.
Allah berkenan memakai siapa saja dan dari latar belakang apapun untuk menjadi hamba, pelayan atau kawan sekerja-Nya yang sungguh mau memberi diri, diperlengkapi, dan melayani dalam ketaatan dan kesetiaan dari waktu ke waktu demi kemuliaan-Nya.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Apa yang dimaksud dengan Keteladanan dan Kompetensi menurut Titus 1:1-16?
- Menurut saudara apakah keteladanan dan kompetensi telah dimiliki oleh pelayan Tuhan dewasa ini?
- Bagaimana seharusnya gereja menyiapkan perangkat pelayanan yang siap melayani di segala tempat dan kondisi?.
NAS PEMBIMBING : Keluaran 18:21
POKOK-POKOK DOA
Warga Jemaat untuk senantiasa menopang pelayanan para pelayan Tuhan.
Pelayan Khusus diberi kesanggupan untuk melayani jemaat dalam semua keadaan.
Proses Pemilihan BPMW, anggota majelis sinode perutusan wilayah dan pengganti peserta Sidang Majelis Sinode Tahunan
Pemilihan BPMS dan perangkat Pelayanan Sinode
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN :
HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Nyanyian Masuk : KSK. 58 Sambut Panggilan
Ses.Nas Pemb : NKB No. 126 Tuhan Memanggilmu
Pengakuan Dosa:KJ. No. 25 Ya Allahku, Di Cah’yamu
Berita Anugerah Allah: NNBT No. 9 ‘Ku Akan Selalu Bersyukur
Ses. Pembacaan Alkitab: Firman-Mu P’lita Bagi Kakiku
Ses. Pengakuan Iman: KJ. No. 280 Aku Percaya
Persembahan : NKB No. 197 Besarlah Untungku
Nyanyian Penutup: KJ. No. 424 Yesus Menginginkan daku
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang