TEMA BULANAN : “Firman Tuhan Penuntun Hidup Sejahtera Berkeadilan”
TEMA MINGGUAN : “Umat Tuhan Menjadi Kenamaan dan Kepujian di Bumi”
BACAAN ALKITAB: Zefanya 3:9-20
ALASAN PEMILIHAN TEMA
“Kenamaan” berarti ternama, terkenal, sedangkan “kepujian” adalah sesuatu yang sangat terpuji atau sesuatu yang amat dipuji (KBBI). Menjadi kenamaan dan kepujian merupakan sesuatu yang didambakan oleh banyak orang. Hal itu selalu melalui proses. Ada yang mudah, tetapi ada juga yang harus melewati perjuangan yang berat. Kendati sulit, tetap saja ada orang yang berusaha untuk mendapatkan status itu. Namun sayang, ada orang yang melakukan dengan cara yang tidak baik, membuat orang lain menderita dan kemudian menjerat kehidupannya dalam kesusahan.
Kehadiran orang percaya, sangatlah diharapkan peran aktifnya untuk menjadi berkat, garam dan terang dunia (Matius. 5:13-16). Tetapi kenyataannya, banyak orang yang tidak mempraktekkannya. Orang yang dikategorikan berhasil, sukses, terkenal dan dipuji-puji, ternyata melakukan penyimpangan. Kelihatan rohani tetapi menciptakan ketimpangan. Mereka menyalahgunakan jabatan dan kekuasaan untuk bertindak lalim, angkuh, memperkaya diri, memeras orang, korupsi, manipulasi dan lain-lain. Sungguh sangat memiriskan hati, sebab hal itu merusak tatanan kehidupan masyarakat.
Tuhan tidak menghendaki hal-hal demikian terjadi, di dalam kehidupan umat-Nya. Ia menginginkan orang percaya menjadikan firman Tuhan sebagai penuntun kehidupan. Melalui Zefanya 3:9-20, Tuhan memiliki rancangan yang terbaik bagi umat-Nya, yaitu “Umat Tuhan Menjadi Kenamaan dan Kepujian di Seluruh Bumi.”
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Zefanya adalah seorang Yehuda, dengan nama lengkap Zefanya bin Kusyi bin Gedalya bin Hizkia. Ia berasal dari keluarga terpandang, kemungkinan dari keturunan Raja Hizkia. Nama Zefanya berarti Tuhan melindungi. Ini menunjukkan suatu keyakinan bahwa Allah berkuasa melindungi umat-Nya yang berpaut setia pada-Nya.
Ia bernubuat di zaman Raja Yosia, sebelum reformasi dimulai atau di sekitar tahun 622 SM. Pemberitaannya merupakan suatu peringatan serius akan datangnya hukuman bagi bangsa-bangsa karena dosa, khususnya bagi Yehuda dan penduduk Yerusalem (1:4-18; 3:1-7), dimana kemurtadan dan ketidakadilan sosial merajalela. Pemimpin dan rakyat tidak lagi setia kepada Tuhan. Mereka menyembah berhala, mengikuti tatacara hidup orang asing, serakah dan menyalahgunakan kekuasaan (1:9; 3:3). Para nabi tidak bisa dipercaya. Imam memutarbalikkan hukum Allah untuk mencari keuntungan (3:4). Zefanya menyuruh umat untuk bertobat dan kembali membangun relasi yang baik dengan TUHAN, menaati perintah-perintah-Nya, hidup dalam keadilan dan kerendahan hati (2:1-3).
Pasal 3:9-20 merupakan bagian akhir dari kitab Zefanya. Perikop ini menyampaikan janji pemulihan bagi umat Allah setelah nubuat tentang penghukuman atas Yerusalem (3:1-8). Nabi Zefanya menegaskan bahwa Allah itu Maha Pengasih. Dibalik amarah-Nya yang dahsyat, sesungguhnya ada kasih yang luar biasa. Dibalik penghukuman yang hebat sesungguhnya ada pemulihan yang bersukacita. Allah akan memberikan bibir yang bersih kepada bangsa-bangsa. Bibir yang bersih yaitu bibir yang mengeluarkan kata-kata positif: berkat, kebenaran, tidak berbohong dan bukan lidah penipu. Hal ini menunjuk bahwa umat diberi kelayakan untuk memanggil nama-Nya dan beribadah kepada-Nya dengan bahu membahu. Kata bahu membahu (Ibr- Shekem) menunjuk suatu persekutuan yang solid dan saling menopang satu sama lain. Mereka yang terserak di negeri yang lain (Etiopia dianggap paling jauh) akan datang membawa persembahan pada-Nya. Bagi mereka diberikan suatu jaminan, yaitu tidak akan mendapat malu karena dosa yang mereka lakukan. Tuhan akan menyingkirkan orang-orang yang congkak dan membiarkan hidup orang-orang yang rendah hati dan lemah (bergantung kepada-Nya). Mereka akan mencari perlindungan pada-Nya. Kesejahteraan lahir batin akan mereka alami, dikala berada dalam relasi yang benar dengan Tuhan dan sesama. Hidup saling mempercayai, tidak melakukan kelaliman dan penipuan. Mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggunya. Tidak takut terhadap musuh asing dan tidak akan takut kepada malapetaka lagi. (ay 9-13)
Yerusalem akan dipulihkan dan umat akan bersorak-sorak di hadapan Tuhan sebab hukuman telah disingkirkan-Nya. Semua musuh telah ditebas-Nya. Ia hadir sebagai Raja dan Pahlawan yang memberi kemenangan dan sukacita bagi umat-Nya.
Gambaran sukacita atas penyelamatan Tuhan dinyatakan berulang kali oleh nabi. Kata bersorak-sorai, bertempik-soraklah, bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati menyatakan betapa umat sangat bersyukur. Ucapan syukur mereka lahir dari hati yang tulus. Tuhan pun digambarkan bergirang dan bersorak-sorak karena umat-Nya (ayat 14-15).
Tuhan hadir di antara umat-Nya untuk menyelamatkan yang pincang dan terpencar. Kepada mereka ditegaskan “…janganlah takut …” janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. Ia akan melenyapkan cela mereka dan mengganti keputusasaan dengan harapan agar dapat kembali ke negeri sendiri. (ay 16-17)
Oleh kasih-Nya hidup dan karakter umat dibaharui dan dipulihkan. Mereka akan menjadi kenamaan ( Ibrani: shem = ternama, terkenal, termasyur) dan kepujian (Ibrani: tehillah= terpuji, hormat, kemegahan) di seluruh muka bumi dan bangsa-bangsa lain akan melihat betapa diberkatinya umat oleh Tuhan. “Aku mau membuat kamu menjadi kepujian dan kenamaan di antara segala bangsa di bumi “. Dua kali disampaikan maksud Tuhan bagi umat-Nya, yaitu mereka yang pincang, yang terpencar dan yang mendapat malu, kini diselamatkan dan menjadi kepujian dan kenamaan di seluruh bumi (ayat 19,20). Dengan demikian bagian ini juga menegaskan maksud Tuhan menjadikan umat-Nya sebagai alat keselamatan bagi bangsa-bangsa lain. Nabi Zefanya memperlihatkan bahwa keselamatan Tuhan sifatnya universal (semua orang) dan bukan partikularistik (sekelompok orang).
Makna dan Implikasi Firman
- Allah selalu punya rencana terbaik bagi umat-Nya. Bila Ia menghukum, maka ini dimaksudkan untuk menyadarkan umat, betapa besar kasih-Nya. Dibalik penghukuman selalu ada pemulihan yang dikerjakan-Nya. Itulah sebabnya orang percaya selalu diingatkan untuk mencintai firman Tuhan dan melakukannya agar tidak mengalami penghukuman dari Tuhan.
- Setiap ucapan yang keluar dari mulut kita, hendaknya memuliakan nama Tuhan (Ibrani. 13:15). Ucapan bibir yang bersih adalah untuk membangun, menguatkan, memotivasi dan mengajak orang lain untuk beribadah kepada Tuhan dengan bahu-membahu. Ucapan ini juga ditandai dengan perbuatan kebenaran, bukan pembohong dan penipu.
- Tuhan membenci dan menentang orang-orang yang congkak dan suka meninggikan diri. Namun Ia memberkati orang-orang yang rendah hati, lemah dan yang berlindung pada-Nya. Orang percaya harus meninggalkan cara hidup yang congkak dan sombong sebab Tuhan hanya akan berpihak kepada mereka yang rendah hati dan bergantung pada-Nya.
- Tuhan adalah Pahlawan yang memberi kemenangan iman bagi orang percaya di tengah himpitan kuasa jahat termasuk musuh kehidupan seperti kemiskinan, ketidakadilan, keserakahan dan sebagainya. Ia telah mengalahkan kuasa kejahatan melalui karya keselamatan Kristus yang membuat kita bersukacita dan beria-ria dengan segenap hati.
- Orang percaya menjadi kenamaan dan kepujian di antara banyak bangsa. Bukan karena kehebatannya melainkan karena anugerah kebaikan Tuhan. Menjadi kenamaan dan kepujian juga mengindikasikan keterlibatan orang percaya dalam mewujudkan tanggung jawab sosial dengan berperan aktif dalam mengupayakan kesejahteraan hidup bersama, dimanapun Tuhan tempatkan, kita harus bersaksi dan menjadi berkat bagi banyak orang. Dengan demikian, orang percaya terpanggil untuk menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah yang mendatangkan sukacita dan damai sejahtera bagi semua mahkluk ciptaan Tuhan.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI
1. Jelaskan apa makna umat Tuhan menjadi kenamaan dan kepujian di seluruh bumi, menurut Zefanya 3:9-20?
2. Bagaimana seharusnya cara hidup warga gereja sebagai umat kenamaan dan kepujian di tengah-tengah masyarakat ?
NAS PEMBIMBING: 2 Korintus 3:18
POKOK-POKOK DOA:
- Pemulihan bagi bangsa Indonesia seperti masih ada kemiskinan dan ketidakadilan
- Umat yang terus bersaksi untuk kemuliaan Tuhan melalui perannya di tengah masyarakat.
- Agar selalu ada kerinduan untuk hidup sebagai umat kenamaan dan kepujian; hidup berkenan kepada Tuhan dalam segala bidang kehidupan.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Nyanyian Masuk: NNBT No 1 Pujilah Dia, Pujilah Dia
Ses.Nas Pemb: NKB No. 122 ‘Ku ingin Berperangai
Ses. Pengkuan Dosa: KJ No. 39 Kudiberi Belas Kasihan
Ses.Pemberitaan Anugerah Allah: NNBT No 24 Kuasa-Mu Tuhan S’lalu Kurasakan
Ses. Pembacaan Alkitab: NKB No. 119 Nyanyikan Lagi Bagiku
Ses. Pengakuan Iman: KJ No. 62 Allahkulah Kuatku dan Mazmurku
Persembahan: KJ. No. 367 Pada-Mu Tuhan dan Allahku
Nyanyian Penutup: NKB. 204 Di Dunia Yang Penuh Cemar
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.