TEMA BULANAN : “Menjawab Panggilan Untuk Melayani ”
TEMA MINGGUAN : “Pengajaran Seumur Hidup” (Long Life Education).
BACAAN ALKITAB: Ulangan 6:1-25
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Pengajaran adalah hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang percaya (Gereja). Karena melalui pengajaran maka setiap warga Gereja dapat diperlengkapi dengan berbagai pokok iman Kristen, sehingga tidak mudah diombang-ambingkan dengan pelbagai pengajaran yang menyesatkan. Pengajaran adalah suatu proses, cara, perbuatan mengajar atau mengajarkan; perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar. Pengajaran dapat berupa pengajaran formal, non-formal dan informal. Pengajaran formal adalah pengajaran atau pendidikan yang dilaksanakan di Sekolah, Universitas. Pengajaran atau Pendidikan non-formal adalah pendidikan yang dilaksanakan dalam bentuk kursus dan pelatihan, sedangkan pengajaran atau pendidikan informal adalah pendidikan yang dlaksanakan di rumah (homeschooling) atau juga Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM). Pengajaran memang tidak dapat dilepaskan dengan pendidikan, karena pendidikan mengarah pada proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dalam menghadapi tantangan zaman sekarang ini, mau tidak mau Gereja harus ambil peran dalam proses pengajaran dan pendidikan bagi jemaat juga masyarakat. Karena itu di minggu ini diangkat tema : Pengajaran Seumur Hidup, (Long Life Education) didasarkan pada bacaan Alkitab: Ulangan 6:1-25.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Kitab Ulangan dalam bahasa Inggris disebut Deuteronomy, sedangkan dalam bahasa Latin disebut Deuteronomium yang berarti “hukum yang kedua” atau “salinan hukum”. Dalam bahasa Ibrani disebut “misne hattora”, atau dalam bahasa Yunani disebut “Deuteronomion tuto” (Ulangan 17:18). Kitab Ulangan secara umum berisikan tentang perkataan-perkatan Musa kepada orang Israel di seberang sungai Yordan sampai pada kematian Musa di tanah Moab. Para ahli Perjanjian Lama meyimpulkan bahwa kitab Ulangan paling terakhir diredaksikan oleh redaktor pada sekitar tahun 550 SM, dimana kitab Ulangan diredaksikan dalam satu kesatuan dari Kitab Ulangan-II Raja-Raja, kecuali kitab Rut, dengan tujuan yakni untuk mengingatkan umat Israel yang berada di tanah pembuangan Babilonia bahwa alasan mengapa mereka berada di sana karena mereka telah melanggar hukum-hukum dan ketetapan yang TUHAN telah berikan bagi Israel. Kitab Ulangan secara umum terbagi 4 bagian besar, yaitu: Pidato Musa yang pertama ( Pasal 1:1-4:43); Pidato Musa kedua (Pasal 4:44-27:68); Pidato Musa ketiga ( Pasal 29-30); Perkataan terakhir Musa (pasal 31-34). Secara khusus untuk pasal 6:1-25, termasuk dalam pidato Musa yang kedua. Bagian ini berisikan tentang perintah berupa ketetapan-ketetapan ( decrees) dan Peraturan-peraturan ( laws) yang diajarkan Musa kepada umat berdasarkan perintah TUHAN. Jadi apa yang diajarkan Musa kepada umat adalah berdasarkan perintah TUHAN dan bukan atas dasar kehendak pribadinya. Ada beberapa pokok
penting yang diajarkan Musa kepada umat Israel dalam perikop ini, yakni:
Seumur hidup, jemaat beserta dengan anak cucu harus takut akan TUHAN ( fear to the LORD) , berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya supaya lanjut umur (ayat 2). Yang dimaksud dengan takut akan TUHAN berarti merasa hormat, tunduk, takjub, berserah kepada TUHAN. Bukan perasaan takut karena diancam, diteror, atau takut karena bertemu dengan sesuatu yang sangat mengerikan dan yang mendatangkan celaka . Apabila umat takut akan TUHAN maka keadaan umat akan baik dan menjadi sangat banyak seperti yang dijanjikan TUHAN kepada nenek moyang Israel ( ayat 3). Jadi, akibat dari ketaaatan umat adalah kesejahteraan dan pelipatgandaan keturunan.
Umat Israel diajak untuk dengar ( Ibrani : Syema ) Bahwa TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa (ayat 6). Kasihilah TUHAN Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu (ayat 5). Umat tidak sekedar saja mendengar bahwa TUHAN itu Esa, tetapi harus ada tindakan untuk mengasihi-Nya dengan segenap hati
(heart), jiwa (soul) dan kekuatan (strength). Apa yang diperintahkan haruslah diperhatikan dan mengajarkannnya berulang-ulang kepada anak-anak dalam segala kesempatan dan keadaan , bahkan dijadikan sebagai tanda pada anggota tubuh dan
menuliskannya pada tiang pintu. (7-9). Orang Israel kemudian membuat tefillim, yaitu kotak kecil yang berisi beberapa ayat dari kitab Taurat lalu diikatkan di dengan kiri dan di dahi, juga membuat mezuzah ( kotak kecil dari logam) yang berisi ayat–ayat dari Taurat dan digantungkan di sebelah kanan tiang pintu. Apabila telah masuk ke negeri yang dijanjikan TUHAN, bermukim di kota dan tinggal di rumah-rumah yang penuh berisi berbagai barang baik, menikmati hasil panen, makan
dengan kenyang, agar berhati-hati untuk tidak melupakan TUHAN (do not forget the LORD) yang telah membawa Iarael keluar dari Mesir. (ayat 10-12).
Umat harus takut akan TUHAN dan jangan mengikuti allah lain, jangan mencobai TUHAN, berpegang pada perintah-Nya dan melakukan apa yang benar di mata TUHAN ( 13-19). Umat harus memberitahukan kepada anak-anak tentang ketetapan dan peraturan yang diperintahkan TUHAN, bahwasannya TUHANlah yang membebaskan umat-Nya dari perbudakan di Mesir, memberikan tanah Kanaan kepada umat Israel dan memerintahkan supaya takut akan TUHAN, supaya baik keadaan umat (20-25). Dari beberapa pokok yang disampaikan, ternyata penekanannya adalah pada takut akan TUHAN, mengasihi TUHAN Allah yang Esa dan janganlah melupakan TUHAN.
Makna dan Implikasi Firman
Dari pembahasan teks Alkitab di atas maka dapatlah ditarik makna dan implikasinya bagi kehidupan gereja masa kini yaitu:
TUHAN Allah menghendaki agar umat-Nya takut akan Dia serta menaati segala peraturan dan ketetapan-Nya. Sikap tidak takut akan TUHAN dan tidak taat pada peraturan dan perintah-Nya, itulah yang mengakibatkan umat Israel di masa lalu mengalami penghukuman.
TUHAN adalah Allah yang Esa. Karena itu umat diajar untuk mengasihi Dia dan mengajarkan tentang keesaan Allah itu kepada gererasi selanjutnya. Sebagai Gereja kita percaya bahwa kita menyembah TUHAN Allah yang Esa, Allah yang menyatakan diri dalam Yesus Kristus lewat perantaraan Roh-Nya yang kudus. Allah yang Esa, Yakni Allah Bapa; Anak dan Roh Kudus sebagai Allah Tritunggal itulah Allah yang disembah oleh Gereja masa kini. TUHAN Allah yang Esa itu jugalah yang disembah oleh umat pada zaman Perjanjian Lama di masa lalu.
Umat TUHAN tidak boleh tergoda untuk menyembah allahallah lain selain menyembah TUHAN Allah. Demikianpun
Gereja masa kini harus tetap hanya menyembah TUHAN Allah dalam Yesus Kristus. Dia-lah yang telah membebaskan umat Israel dari tanah perbudakan di tanah Kanaan, bahkan kita percaya bahwa Dia-lah juga yang melidungi serta membebaskan kita dari ancaman virus corona.
Berdasarkan pemahaman bagian Alkitab ini dan juga didorong dengan semangat perayaan hari Guru, maka Gereja harus terus meningkatkan bentuk-bentuk pengajaran dan pendidikan, baik berkaitan dengan bahan-bahan pembelajaran yang berisi tentang ajaran iman Kristen maupun bahan-bahan pembelajaran yang bersifat umum, dalam rangka memperlengkapi warga gereja di era Revolusi Industri 4.0.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI.
- Pokok pengajaran apakah yang menjadi sentral dalam bacaan Ulangan 6:1-25 ini? Mengapa pokok ini ditekankan?
- Bagaimana upaya gereja dalam meningkatkan pengajaran bagi warga jemaat dalam situasi pandemi ini ?
- Pokok-pokok pengajaran apakah yang harus diutamakan oleh gereja di masa era Revolusi Industri 4.0?
NAS PEMBIMBING: Mazmur 143:10
POKOK-POKOK DOA
Upaya gereja dalam peningkatan pembelajaran bagi warga jemaat
Komitmen pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan
Meneguhkan jemaat supaya tidak mudah digoyahkan dengan pengajaran-pengajaran yang menyesatkan
Perhatian dari keluarga-keluarga Kristen untuk melaksanakan pengajaran dan pendidikan di dalam rumah tangga kendati berada dalam situasi pandemi.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN.
HARI MINGGU BENTUK III
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Pembukaan: Hormat Bagi Allah Bapa
Ses Nas Pembimbing: Bapa Sorgawi
Pengakuan Dosa: NNBT No. 11 Ya Allah Kami Mengaku Dosa
Berita Anugerah Allah: NKB No. 129 Indah Mulia, Bahagia Penuh
Ses Doa Pembacaan Alkitab: NNBT No. 37 Tuhan Yesus Adalah Penabur.
Pengakuan Iman: NKB No. 212 Sungguh Inginkah Engkau Lakukan.
Persembahan: NKB No. 197 Besarlah Untungku
Nyanyian Penutup: DSL 11 Nama Tuhan
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.