TEMA BULANAN :“Memelihara Keutuhan Ciptaan”
TEMA MINGGUAN : “Duduk Makan di dalam Kerajaan Allah”
BACAAN ALKITAB : Lukas 13:22-30
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Keselamatan adalah anugerah yang bukan hanya berlaku sesudah mati atau nanti di seberang kubur tetapi sekarang juga, di dunia ini, sungguhpun belum secara sempurna. Keselamatan yang diterima oleh manusia meru-pakan relasi yang benar dengan Yesus Kristus yang terwujud di dalam Kerajaan Allah. Dalam memelihara keutuhan ciptaan-Nya maka keselamatan harus nampak dalam praktek hidup yang berkenan kepada Tuhan. Seperti dalam Matius 8:11 “Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga”. Perjamuan Sorgawi bukan makan dan minuman dalam arti sebenarnya, tapi ikut ambil bagian dalam tugas panggilan gereja yaitu bersekutu, bersaksi dan melayani termasuk duduk sehidangan dalam mengkuti perjamuan kudus. Namun begitu banyak orang Kristen mengabaikan tugas panggilan gereja dengan tidak peduli akan pentingnya hubungan yang baik dengan Tuhan Yesus yang adalah wujud kerajaan Allah. Malahan masih ada sifat dan sikap yang penuh dengan kesombongan dan sering melakukan kejahatan serta mementingkan diri sendiri sehingga untuk menikmati duduk makan di dalam kerjaan Allah makin tidak nampak. Bahkan masih ada anggota jemaat yang tidak suka duduk bersama Tuhan dalam bentuk mengikuti persekutuan ibadah. Karena itu tema minggu ini adalah: Duduk Makan di dalam Kerajaan Allah dengan tujuan supaya jemaat mengetahui bahwa sehidangan dengan Tuhan akan senantiasa membawa kebenaran, damai sejahtera dan bersukacita.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Lukas menceritakan bahwa dalam perjalanan Tuhan Yesus ke Yerusalem, ada seorang bertanya kepada-Nya: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan? (Ei oligoi hoi sozomenoi). Pertanyaan ini menjadi sangat penting, karena orang Israel terikat kepada hal-hal yang kelihatan, maka mereka tidak mampu mengenal bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dan penghantar ke dalam Kerajaan Allah. Yesus tidak memberikan jawaban langsung terhadap pertanyaan ini, sebab Ia datang untuk membimbing hati nurani manusia, bukan untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka. Justru Ia mengatakan: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Banyak orang akan berusaha untuk masuk tetapi tidak akan dapat”. Jawaban Kristus berisi nasihat dan petunjuk yang menggugah hati yaitu berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Pintu yang sempit atau sesak adalah orang harus menanggalkan segala keka-yaannya dan sesudah itu menundukkan diri dan meren-dahkan diri dan mengusahakan diri untuk masuk, satu demi satu. Semua orang yang ingin diselamatkan harus masuk melalui pintu yang sesak itu, dan harus mengalami perubahan seutuhnya dalam dirinya, sampai menjadi seperti orang yang dilahirkan kembali dan harus menjalani pola hidup yang ketat. Orang-orang yang ingin masuk melalui pintu yang sesak itu harus berjuang untuk memasukinya dan kesusahan bukanlah penghalang untuk hidup dalam ketekunan dan berjuang dengan Allah di dalam doa untuk melawan dosa dan berjuang seperti orang yang berlari untuk mendapatkan hadiah dan mengerahkan segala daya dan upaya kita (ayat 22-24).Ayat 25, dikatakan bahwa tuan rumah akan bangkit dan menutup pintu. Kristus adalah tuan rumah, yang selalu memperhatikan semua orang yang sering mengunjungi rumah-Nya dan yang bekerja sebagai pelayan-pelayan di dalamnya. Ia membiarkan segala sesuatu terbuka lebar-lebar, tetapi akan datang harinya ketika Ia akan bangkit dan menutup pintu. Pintu yang ditutup adalah pintu penolakan dan pengucilan, dimana pintu belas kasihan dan anugerah telah lama terbuka bagi mereka, namun mereka tidak mau datang melaluinya, tidak mau tergerak menerima kebaikan yang ditawarkannya. Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
Ayat 26, pembelaan atas penolakan. Pertama, mereka telah menjadi tamu-tamu Kristus dan bergaul dekat dengan-Nya dan telah turut berbagi dalam kebaikan-kebaikan-Nya yaitu kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, di meja-Mu. Kedua, mereka telah menjadi para pendengar Kristus, telah menerima perintah dari-Nya dan mengenal dengan baik ajaran serta hukum-Nya yaitu “Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami”. Dengan kata lain, mereka berkata bahwa “telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami”. Walaupun demikian, mereka tetap tidak boleh masuk karena dikucilkan dari Kerajaan Allah.
Pada akhirnya, keyakinan mereka mengecewakan. Mereka ditolak karena kejahatan yang dilakukannya. Kristus tidak menyangkal bahwa apa yang mereka serukan itu benar, namun benar juga bahwa mereka telah merendahkan perintah-Nya dan tidak mau menaatinya. Oleh karena itu, Ia tidak mengakui mereka dan berkata “Aku tidak mengenalmu, kamu bukan dari keluarga-Ku”. Kemudian Ia mencampakkan mereka: “Enyahlah dari hadapan-Ku.” Dicampakkan dari Kristus adalah neraka, kesengsaraan yang paling ngeri yang dirasakan orang-orang terkutuk. Kristus menegaskan bahwa perbuatan jahat mereka menyebabkan kebinasaan mereka. Penolakan tersebut membawa mereka pada hukuman yang mengerikan. Di sanalah akan terdapat ratap tangis dan kertak gigi, penderitaan dan kemarahan yang teramat dahsyat ketika melihat kebahagiaan orang-orang yang diselamatkan” kamu akan melihat Abraham, Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan keluar (ayat 27-28).
Ayat 29-30 menegaskan bahwa orang-orang yang duduk makan di dalam Kerajaan Allah adalah mereka yang sudah bersusah payah untuk sampai di sana, sebab mereka datang dari jauh (dari Timur, Barat, Utara dan Selatan). Mereka telah menerobos banyak kesusahan dan kekecewaan tetapi sekarang bepergian untuk melayani Allah dan tidak lama lagi akan duduk beristirahat di dalam Kerajaan Allah. Kalau ingin mengalami kehidupan yang sempurna yang Kristus janjikan bagi setiap orang percaya terlebih dahulu salib atau penderitaan itu harus dialami, sehingga dengan demikian di situlah tercermin dari kerendahan hati yang menyadari kehidupan akan pengorbanan Kristus karena inilah salah satu kriteria dalam memperjuangkan nilai-nilai Kristiani secara nyata dalam kehidupan di dunia ini.
Makna dan Implikasi Firman
Pintu yang sesak menunjukkan pentingnya kita memiliki pilihan berdasarkan Injil untuk mengikuti Yesus Kristus. Tuhan Yesus mau mengajak kita untuk berjuang terus-menerus dan berpartisipasi dalam perjamuan abadi di sorga. Yesus tidak mengatakan jumlah orang secara detil tetapi yang jelas, orang-orang yang berjuang dan setia mengikuti-Nya akan memperoleh keselamatan yang digambarkan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Orang-orang percaya yang ingin masuk melalui pintu yang sesak untuk memasukinya dan kesusahan bukanlah men-jadi penghalang untuk hidup berjuang dan bertekun dalam doa kepada Tuhan Allah yang adalah Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Semua orang ingin diselamatkan harus mengalami peru-bahan seutuhnya dan menjalani pola iman yang ketat. Orang percaya hendaknya fokus melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan dan menjauhi kejahatan. Kese-lamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan. Kita semua dengan lidah mengaku: bahwa Yesus adalah Tuhan (Fil 2:11)
Tuhan Yesus menegaskan bahwa yang akan duduk makan di dalam Kerajaan-Nya ialah mereka yang datang dari segala penjuru dan menyembah Tuhan Yesus dalam Roh dan Kebenaran, (Yoh 4:23). Gereja yang di dalamnya ada Pelayan Khusus diberikan wewenang untuk mengajak jemaat supaya dengan senang hati duduk makan di dalam Kerajaan Allah dengan rajin mengikuti persekutuan ibadah yang sudah diatur oleh gereja kita termasuk bagi anggota sidi jemaat dalam mengikuti perayaan perjamuan kudus.
Gereja adalah persekutuan orang-orang yang telah diselamatkan sebagai berkat kasih karunia Allah di dalam Kristus, yang telah membenarkan orang berdosa. Gereja sebagai sarana yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang percaya untuk membina dan memelihara mereka dalam iman. Iman yang menyelamatkan hanya ada di dalam nama Yesus Kristus. Kalaupun ada usaha manusia tidaklah penting untuk bisa mendapatkan keselamatan tetapi itu merupakan ucapan syukur atas keselamatan yang Tuhan Yesus anugerahkan kepada setiap orang percaya.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI:
- Jelaskan makna duduk makan di dalam Kerajaan Allah menurut Lukas 13:22-30 ?
- Mengapa ada pertanyaan dari seseorang kepada Tuhan Yesus tentang begitu sedikit yang diselamatkan?
- Bagaimana orang percaya memperjuangkan keselamatan untuk duduk makan di dalam Kerajaan Allah?
NAS PEMBIMBING: Roma 14:17
POKOK-POKOK DOA:
Memohon pertolongan dan belas kasihan dari Tuhan Yesus bagi keselamatan yang sudah dianugerahkan kepada kita selaku orang percaya.
Tuntunan Roh Kudus memampukan orang percaya memperjuangkan keselamatan yang sudah disediakan oleh Tuhan Yesus.
Gereja terus-menerus memberikan Injil Kerajaan Allah.
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN:
HARI MINGGU BENTUK IV
NYANYIAN YANG DIUSULKAN:
Persiapan: Hormat Bagi Allah Bapa
Pembukaan:
Pengakuan Dosa: NNBT No. 27. Ya Tuhan, Engkaulah
Berita Pengampunan: KJ No. 178 Kar’na Kasih-Nya Padaku
Ses Pembacaan Alkitab: KJ No. 50. Sabda-Mu Abadi
Persembahan: KJ No. 367 Pada-Mu Tuhan Dan Allahku
Nyanyian Penutup: KJ No. 353 Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.