TEMA:Tanah “Rumah” Kita
BACAAN ALKITAB: Kejadian 1:11-13
Para remaja yang dikasihi Tuhan Yesus
Kehidupan remaja dewasa ini diperhadapkan dengan berbagai-bagai tawaran bersifat positif tetapi juga negatif yang sering memengaruhi iman mereka. Ada remaja yang suka bergaul dalam persekutuan ibadah, suka belajar keras bahkan sudah mau menemukan innovasi baru namun masih ada remaja sepulang dari sekolah suka membatu orang tua untuk mengelolah tanah atau berkebun supaya mendapatkan hasil pertanian, atau pun berjualan. Ada juga remaja telah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan iman Kristen seperti sex bebas sehingga mengakibatkan perkawinan dini, tidak lagi menghormati orang tua, berjam-jam mengunakan handphone bahkan suka hura-hura dan tawuran. Tema di hari persatuan remaja GMIM tahun 2020 ini adalah Tanah “rumah” kita merupakan suatu gambaran bahwa tanah dimana kita berpijak adalah rumah kita, tempat tinggal kita.
Bacaan kita hari ini 1:11-13 adalah bagian dari Allah menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Menurut tradisi bahwa kitab Kejadian yang berbicara tentang asal-usul dunia, umat manusia dan Israel yang merupakan kesaksian iman yang ditulis oleh Musa. Allah berfirman atau Allah berkuasa dan bertindak dengan mengatakan pertama: Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda merupakan daya tarik tersendiri atas ciptaan Tuhan ini karena ada kelangsungan hidup dari tanah. Tunas-tunas muda menunjukan betapa hidup ini terus bertumbuh dan berkembang yang bukan saja tumbuh-tumbuhan tetapi juga manusia termasuk para remaja. Kedua; supaya tanah mengeluarkan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan untuk menghasilkan biji-bijian dan jenis yang menghasilkan buah-buahan. Hal ini dapat dicontohkan seperti biji padi untuk diolah menjadi makanan nasi, biji gandum dapat diolah menjadi tepung dan selanjutnya diolah menjadi “Kentucky Fried Chicken-KFC yang merupakan makanan kesukaan dari sebagian besar para remaja. Dan masih banyak lagi jenis tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan biji-bijian untuk hayat hidup manusia di dunia ini. Allah menciptakan dan memberikan bagian ini supaya tanah sebagai sumber kehidupan untuk mengeluarkan segala macam tumbuh-tumbuhan. Hal ini juga ditugaskan kepada manusia supaya mengelolah dan mengusahkan tanah supaya menghasilkan untuk kebutuhan hidup manusia. Memang penabur ilahi menaburkan benih firman-Nya yang mengandung daya cipta dan bumi yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan. Pemazmur juga merefleksikan tentang kuasa-Nya yaitu Mazmur 65: 10, Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniakannya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya. Suatu karya yang mahabesar yang dilakukan oleh Tuhan Allah dengan hanya mengatakan berfirmanlah Allah maka jadilah. Dari yang tidak ada menjadi ada bahkan menyediakan kebutuhan untuk manusia. Semua ciptaan Tuhan termasuk menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan berbiji dan segala jenis pohon-pohon yang berbuah maka Allah melihat bahwa semuanya baik. Tidak ada yang diciptakan oleh Allah yang tidak baik tetapi semuanya baik. Setiap bagian dari ciptaan Allah secara sempurna memenuhi kehendak dan maksud-Nya. Allah menciptakan dunia ini untuk mencerminkan kemuliaan-Nya dan untuk menjadi tempat di mana umat manusia dapat mengambil bagian dalam sukacita dan hidupnya. Allah menciptakan segala sesuatu sungguh ajaib dan sangat indah dan mempesona. Bahkan Mazmur 90:2. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkau Allah. Allah yang kekal dan tidak terbatas sebelum menciptakan alam yang terbatas. Allah melihat ciptaan-Nya baik adanya bahkan sungguh amat baik. Dalam penciptaan tumbuh-tumbuhan ini menunjuk pada bagian waktu jadilah petang dan jadilah pagi, itu hari ketiga. Waktu yang tepat atau Kairos Tuhan sungguh terartur dalam menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan biji-bijian dan buah-buahan.
Para remaja yang hidup di era Revolusi 4.0 four point zero,
Bagaimanapun kehidupan para remaja gereja, tidak terlepas dari tanah dan tumbuh-tumbuhan yang dihasilkannya seperti biji-bijian dan buah-buahan. Kita memang seenaknya saja menerima apa yang sudah dihasilkan dari tanah yang di dalamnya “rumah kita” walaupun para remaja mungkin tidak mau lagi “bertani” untuk mengelola dan mengusahkan tanah supaya dapat bercocok tanam di kampung-kampung dan di desa-desa ataupun di kota namun masih ada remaja yang ingin bertani setelah pulang dari sekolah. Masalah yang muncul dari kehidupan kita bahwa dalam mengusahkan tanah dan tumbuh-tumbuhan sering mengunakan pestisida atau pembasimi hama untuk mengendalikan dan mengolah yang menggangu tanaman. Padahal sejak semula Allah mencip-takan alam dan tumbuh-tumbuhan baik adanya. Atau dapat disamakan dengan masa remaja bertunas atau bertumbuh menurut perkembangan namun sudah ada remaja yang suka merokok, mabuk-mabukan dan bahkan ada remaja mengkonsumsi obat-obat terlarang sepeti Narkoba. Begitu juga masih ada para remaja yang belum melestarikan alam lingkungan dengan suka membuang sampah sembarangan dan perlu ada program dari komisi Remaja di semua aras untuk menanam pohon penghijauan dalam rangka melestarikan alam dimana rumah kita berada. Karena itu janganlah kita menebang pohon dengan sembarangan yang menghasilkan air untuk tumbuh-tumbuhan yang berbiji. (Bnd Wahyu 9:4. Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manuisa yang tidak memamakai meterai Allah di dahinya).
Para remaja GMIM; Apa yang menjadi tekad kita untuk merawat tanah “rumah” kita. Firman Tuhan menjadi dasar kehidupan kita untuk melakukan apa yang baik dan berkenan kepada Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus. Kita harus hidup layak dihadapan Tuhan dalam segala hal termasuk para remaja harus bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus. Kita yang disebut tunas-tunas gereja yang pada hari ini merayakan hari Persatuan Remaja GMIM 2020 hendaknya kita menghargai ciptaaan Tuhan dimana saja kita berada. Tanah adalah “rumah” kita untuk membangun kehidupan remaja yang takut akan Tuhan dan suka beribadah. Sebagai remaja jangan gampang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran yang menyesatkan seperti hidup berfofa-foya dengan berjam-jam mengunakan internet tetapi saudara harus bertumbuh dalam iman dan giat belajar disekolah atau di perguruan tinggi untuk mengapai cita-cita yang diinginkan. Amin.