TEMA BULANAN : “Menjawab Panggilan Untuk Melayani ”
TEMA MINGGUAN : “Bina Keluarga Dengan Ajaran Sehat”.
BACAAN ALKITAB: Titus 2:1-10
ALASAN PEMILIHAN TEMA
Fenomena masyarakat menggeser aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata dan beralih ke dunia maya sebab teknologi digital (Era Disrupsi) membawa banyak perubahan dalam masyarakat, tidak terkecuali dalam gereja dimana ada
keluarga-keluarga jemaat. Kuatnya arus perubahan mengguncang nilai kebenaran dan tujuan keluarga yang dibentuk oleh Allah. Manusia penuh dengan kesibukan, persaingan semakin tinggi, dan karena itu terbentuklah pribadipribadi yang semakin individualistik. Di tengah masyarakat agraris, hubungan kekerabatan dan kekeluargaan sangat erat yang sering dinampakkan dalam ibadah bersama, tinggal bersama, berusaha bersama, makan bersama. Sementara di masyarakat industri pola kehidupan berubah menuntut masing-masing anggota keluarga sibuk dengan dunia kerjanya, dan akhirnya kebersamaan berkumpul keluarga menjadi jarang terjadi.
Realitas keluarga di era digital adalah jarang berkumpul bersama dan sangat terbuka menerima berbagai informasi baik positif maupun negatif termasuk bagi setiap anggota keluarga (ayah, ibu dan anak). Informasi positif membentuk perilaku
yang baik, sedangkan yang negatif membentuk perilaku yang buruk. Sebab itu perlu untuk membentengi setiap keluarga
dengan pengajaran yang benar dan sehat sehingga walaupun di tengah perubahan di semua aspek hidup manusia, eluarga
Kristen tetap dapat menjaga kehidupan berimannya kepada Tuhan Yesus Kristus.
PEMBAHASAN TEMATIS
Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)
Titus adalah seorang Yunani (Galatia 2:3) yang bertobat dan menjadi pengikut Kristus. Bagi Paulus, Titus bukan hanya
sebagai teman sekerja dalam pelayanannya, tetapi juga diakuinya sebagai anak yang sah menurut iman (1:4) dan sebagai saudara (2 Korintus 2:13). Paulus menaruh kepercayaan penuh kepada Titus untuk menata pelayanan dan mengajarkan iman yang benar dan membimbing jemaat di Kreta agar tetap hidup sesuai ajaran sehat.
Kreta adalah sebuah pulau di sebelah Tenggara Yunani, dimana ada perkampungan Yahudi. Orang Kreta pada umumnya terkenal sebagai orang-orang yang suka bergolak dan sulit dikendalikan, seperti yang dikatakan Paulus, “Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas (bdk 1:12). Latar belakang ini berdampak dalam pelayanan jemaat dan akan membuat perkembangan injil di Kreta terancam. Karena itu Titus diutus untuk mengajarkan iman yang benar. Titus 2:1-10 berisi nasihat agar Titus mengajar keluarga Kristen tentang kewajiban setiap anggota keluarga
Laki-laki yang Tua, umumnya menunjuk pada usia yang lanjut atau tidak muda lagi, berpengalaman dan disegani. Juga berdasarkan jabatannya menunjuk kepada para Penatua sebagai pengkhotbah dan pengajar (1 Timotius 5:17). Bahwa laki-laki tua haruslah: hidup sederhana artinya bersahaja, sopan, tidak menonjolkan diri, rendah hati. Dari bahasa Yunani “Nefalios” diartikan “mampu menahan diri”. Terhormat: mulia, tulus hati. Bijaksana: arif, cerdas, budiman. Sehat dalam Iman, kasih dan ketekunan: menunjuk pada kondisi yang stabil kehidupan rohaninya, hidup dalam keteguhan hati yang sungguh.
Perempuan-perempuan yang tua, menunjuk pada perempuan-perempuan yang lanjut umur dan memiliki banyak pengalaman hidup. Mereka harus hidup sebagai orang-orang beribadah: hidup yang pantas dan layak seperti orang-orang kudus atau saleh, menjaga kelakuan yang baik. Jangan memfitnah: jangan menjelek-jelekkan sesama, mencemarkan nama baik seseorang, penabur perselisihan, penghasut. Jangan jadi hamba anggur: tidak minum anggur, diperbudak oleh anggur. Cakap mengajar hal baik: dapat memberi bekal pengajaran iman yang baik dan benar terutama kepada perempuan-Perempuan yang muda.
Perempuan yang muda menunjukan pada perempuan yang sudah menikah, tinggal bersama suami dan anak-anak.
Mengasihi suami dan anak-anak artinya memberi perhatian penuh pada suami dan anak-anak, memberi cinta kasih yang tulus apapun keadaannya. Hidup bijaksana: dapat membedakan mana yang baik atau tidak baik untuk dilakukan, arif dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi dalam keluarga. Suci artinya tetap menjaga kekudusan diri sendiri dan keluarga. Rajin mengatur rumah tangga yakni menata secara rutin apa yang harus dikerjakan di rumah. Baik hati: murah hati, manis dan sopan. Taat pada suami: menghormati suami sebagai kepala keluarga, tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan (Efesus 5:22).
Orang Muda, yaitu orang yang belum menikah, usia remaja dan pemuda. Mereka harus menguasai diri dalam segala hal
yaitu mampu menolak tawaran dan godaan duniawi, identitas diri sebagai orang percaya dipertahankan apapun situasi yang dihadapi. Titus sebagai orang muda dinasihati Paulus untuk jadi teladan, sebab pengajarannya akan tidak berhasil apabila dia sendiri tidak memiliki sikap yang baik dalam perilaku maupun pengajarannya. Dia harus Jujur yaitu murni menyampaikan setiap pengajaran yang datang dari Allah. Bersungguh-sungguh dalam pengajaran: tidak setengah-setengah ataupun lalai mengerjakan tugas mengajar Firman untuk jemaat, bertanggung jawab penuh. Sehat dan tidak bercela dalam pemberitaan: pengajaran yang benar, tidak menyimpang dari kebenaran Allah.
Hamba-hamba. Berarti budak, yaitu: “seseorang yang dimiliki atau dikuasai oleh orang lain, tidak mendapat upah, melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga”. Majikan dapat melakukan sekehendak hatinya pada budaknya, termasuk dapat menjualnya pada orang lain. Mereka dinasihati agar taat kepada tuannya dalam segala hal, jangan membantah, jangan curang, selalu tulus dan setia maksudnya harus memiliki sikap hidup yang benar-benar mengabdi dan melayani serta, menyenangkan hati tuannya, serta tidak berpura-pura.
Makna dan Implikasi Firman
Cara paling ampuh menghadapi para penyesat yang sedang mengacaukan kehidupan jemaat adalah hidup sesuai ajaran sehat. Ajaran sehat artinya memegang teguh iman yang benar dan hidup baik sesuai kehendak Kristus. Ajaran sehat akan menghasilkan teladan hidup yang secara nyata nampak dalam tugas dan tanggungjawab masing-masing anggota keluarga. Panggilan hidup sesuai ajaran sehat adalah panggilan untuk semua orang percaya, tidak terbatas pada golongan,
umur, jenis kelamin, suku ataupun ras tertentu. Pengajaran iman yang bersumber dari Yesus Kristus harus menjadi landasan hidup setiap keluarga dalam menjalankan kewajibannya masing-masing baik sebagai ayah, ibu, anakanak dan siapapun yang ada dalam suatu lingkungan keluarga.
Dalam keluarga, orang tua harus menjadi pembina ajaran sehat bagi anak-anaknya dengan berperan sebagai pengayom keluarga, bertanggungjawab, mengasihi anak-anak, saling mengasihi sebagai suami istri, membangun hubungan harmonis setiap saat. Sebagai orang muda, menjadi pembina ajaran sehat dengan hidup mampu mengendalikan diri untuk tidak tergoda dengan nafsu dunia, mempertahankan iman, menjaga kekudusan hidup, patuh dan hormat pada orang tua. Dan sebagai hamba sebagai pelaku ajaran sehat harus menciptakan hubungan kerja yang baik dengan tuannya. Era disrupsi yang ditandai dengan lahirnya inovasi dan teknologi baru serta kebiasaan baru yang berbeda dengan kehidupan normal sebelumnya tidak dapat dihindari oleh semua orang. Perubahan ini menyajikan informasi tanpa batas bagi setiap orang. Dampak positifnya siapapun mudah mengakses informasi dan berkomunikasi, meningkatkan pendapatan ekonomi, banyak peluang kerja, dan lain-lain. Dampak negatifnya yaitu siapapun akan dengan mudah juga mengakses informasi yang menyimpang dari ajaran sehat, sehingga perilaku hidupnya menjadi semakin buruk. Dengan demikian, keluarga harus menjadi alamat pelayanan secara kontinu oleh gereja, sebab keluarga adalah pusat pembentukan kehidupan rohani. Keluarga memegang peranan penting dalam menciptakan anggota keluarga yang bermoral baik dan berkarakter yang sesuai dengan ajaran sehat. Gereja kita baru selesai dengan agenda Pemilihan Pelayan Khusus untuk pelayanan Periode 2022-2026, telah terpilih Calon Diaken dan Penatua serta Pelayan di Kompelka (BIPRA). Dalam pelayanan gereja mereka hadir sebagai pembina ajaran sehat di jemaat, sehingga jemaat terus bertumbuh imannya dalam Kristus. Karena itu pelayan Khusus menjadi teladan, hidup sesuai ajaran sehat.
PERTANYAAN UNTUK DISKUSI :
- Apa pandangan saudara tentang bina keluarga dengan
ajaran sehat menurut Titus 2:1-10? - Mengapa keluarga harus menjadi pusat ajaran yang sehat?
- Bagaimana kita mengatur waktu antara melakukan
pekerjaan rutin dan membina ajaran yang sehat dalam
keluarga?
NAS PEMBIMBING : 1 Timotius 4:6NAS PEMBIMBING : 1 Timotius 4:6
POKOK-POKOK DOA :
Agar Tuhan menuntun setiap keluarga Kristen menjadi tempat bertumbuhnya ajaran sehat dan segala sesuatu yang baik.
Agar Tuhan memberkati setiap keluarga Kristen tetap dalam keutuhan, keharmonisan dan penuh tanggung jawab menjalankan kewajiban masing-masing anggota keluarga.
Agar Tuhan memampukan gereja-Nya dalam pelayanan mempersiapkan warga gereja dalam setiap pengajaran iman.
Agar Tuhan menolong untuk pelaksanaan Pelantikan Komisi Kategorial (BIPRA) dan Peneguhan Pelayan Khusus
TATA IBADAH YANG DIUSULKAN HARI MINGGU BENTUK I
NYANYIAN YANG DIUSULKAN
Panggilan Beribadah: KJ No.21 Hari Minggu Hari Yang Mulia
Ses.Nas Pembimbing: KJ No.424 Yesus Menginginkan Daku
Ses.Pengakuan Dosa: NKB No. 22 Walau Dosamu Merah
Ses.Pemberitaan Anugerah: NNBT No. 9 Ku Akan Selalu Bersyukur
Ses.Pengakuan Iman : KJ No. 293 Puji Yesus
Ses.Hukum Tuhan: NNBT No. 26 Tuhan Yesusku Mutiara Hatiku
Ses.Pemb. Alkitab: FirmanMu P’lita bagi Kakiku
Ses. Khotbah : KJ No.318 Berbahagia Tiap Rumah Tangga
Persembahan : NKB 133 Syukur Pada-Mu Ya Allah
Penutup: NNBT No. 28 Ya Tuhan Tolong Aku
ATRIBUT:
Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.