“ JANGAN kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu”. Mordekhai percaya kepada Allah. Pertanyaan retorik dibagian kedua dari jawabannya kepada Ester menunjukkan bahwa ia menyadari bahwa mungkin saja Allah-lah yang telah membawa Ester ke dalam kerajaan untuk masa yang sulit seperti ini. Sehingga karena itu, ia pun meminta Ester untuk menolong. Namun, ketika melihat keengganan Ester, ia pun berkata bahwa bahkan tanpa pertolongannya pun, Allah sanggup melepaskan orang Yahudi melalui pihak lain. Sungguh mengagumkan betapa dalamnya Mordekhai mengandalkan Allah.
Sobat obor, belajar dari teladan Mordekhai, kita pun harus mengandalkan Allah dan bukan manusia. Yeremia 17:5-8 menyatakan apa yang akan terjadi apabila kita mengandalkan manusia dan apa yang akan terjadi apabila kita mengandalkan Allah. “Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah”
Sobat Cerita yang kita baca saat ini mempelihatkan dua sisi bagi kita. Pada satu sisi, ada orang yang mengandalkan kekuasaan, jabatan, materi dan hatinya menjauh dari Tuhan sedangkan di sisi lain ada orang yang mengandalkan TUHAN. Yang satu binasa dan yang lain selamat. Amin (fpk)