Galatia 2 : 18
Karena, jikalau aku membangun kembali apa yang telah kurombak, aku menyatakan diriku sebagai pelanggar hukum Taurat.
SOBAT Obor, pembenaran oleh Allah untuk manusia yang diberikan dengan cuma- cuma karena kasih-Nya dapat diceritakan melalui ilustrasi berikut. Seorang pria dijatuhkan sebuah vonis hukuman mati karena perbuatan kriminal yang telah dilakukannya membuat seorang menjadi korban terbunuh. Saat berada di pesakitan, ia didakwa dengan hukuman mati maka tiba- tiba datanglah seorang lelaki yang ternyata adalah seorang raja, pemimpin tertinggi yang disegani di daerah itu dan ia dikenal sebagai pemimpin yang bersih dan baik. Sang raja meminta waktu untuk berbicara dan dan ia meminta kepada para hakim untuk membebaskan terdakwa dari semua dakwaannya. Sebagai ganti terdakwa, sang raja bersedia menjalani hukuman mati itu untuk membebaskan terdakwa. Tentu semua orang terkejut dan terdakwa pun bertanya mengapa sang raja melakukan itu. Sang raja pun menjawab: “karena aku mengasihi rakyatku termasuk engkau.”
Meskipun tidak sepenuhnya cocok dengan karya penyelamatan Allah, karena Allah dalam Yesus terlalu sempurna untuk dianalogikan dengan apapun, tapi ilustrasi ini mengantar kita pada pemahaman tentang bagaimana pembenaran dan anugerah keselamatan yang dilakukan Allah untuk manusia. Kita menerima anugerah keselamatan karena Allah yang membenarkan kita. Hukum taurat tidak cukup untuk membuat manusia bersih sepenuhnya dari dosa. Karena sedikit saja dalam hati kita dosa tersirat maka kita tak lagi pantas menerima keselamatan oleh karena Taurat itu. Maka cara satu- satunya adalah dengan pembenaran diberi dari Allah sendiri dan itu dilakukan dengan pengorbanan nyawa-Nya menggantikan nyawa kita yang seharusnya dihukum. Dengan pemahaman yang mulia ini manusia sempurna diselamatkan. Maka manusia yang percaya pun tidak boleh menyia- nyiakan anugerah pembenaran ini. Orang percaya harus totalitas hidup dalam Allah yang menyelamatkan, karena kasih-Nya dan bukan karena peraturan- peraturan yang malah sering menjadikan kita jatuh lagi dalam dosa yang baru. Berbahagialah kita yang diselamatkan dan terimalah karya Allah ini dengan bersukacita hidup dalam Dia. Amin. (DLW)