YEREMIA sering dikenal sebagai nabi yang menangis, yang meratapi tindakan Israel yang berpaling dari Allah yang benar dan hidup, Yang adalah Pencipta segalanya. Mereka telah berpaling dari Allah nenek moyang mereka kepada berhala-berhala yang mati dan allah-allah palsu. Maka Yeremia meratapi bahwa Yehuda telah menjadi begitu tidak patuh dan telah melanggar perjanjian yang mereka buat dengan Tuhan di Sinai, dan dia menangis ketika dia menubuatkan kejatuhan mereka. Mengetahui bahwa bangsa pilihan Tuhan telah memilih kematian daripada kehidupan, Yeremia menangis dan berduka. Berita penghukuman disampaikan tapi tetap saja israel bergeming dan tidak mau mendengar, Yeremia menangis dan berduka.
Bacaan kita saat ini, Yeremia menggambarkan kontras yang mencolok antara dewa-dewa kafir yang palsu dan sia-sia dengan Tuhan dan Pencipta Israel yang agung, Yang membawa mereka keluar dari tanah Mesir dan menginjakkan kaki mereka di jalan damai. Mereka telah lupa bahwa Tuhan adalah bagian mereka dan berpaling kepada dewa-dewi palsu dari bangsa-bangsa sekitar. Mereka telah lupa bahwa Tuhan adalah satu-satunya Tuhan yang benar dan hidup – Pencipta segala sesuatu, dan bukan berhala yang tak bernyawa. Mereka telah lupa bahwa Israel telah dipilih sebagai milik pusaka-Nya dan bahwa la bukanlah patung kayu atau batu yang tidak berharga dan sia-sia tetapi Tuhan semesta alam yang Mahakuasa.
Sobat obor bacaan kita saat ini seolah memberikan pilihan kepada kita; Pilih mana, berhala yang bodoh dan dungu, atau Allah yang benar? Semoga kita memilih Allah yang benar, Mudah untuk berkata memilih Allah yang benar tapi belum tentu gampang dilakukan. Terkadang situasi dan kondisi mengoda kita untuk memilih berhala yang bodoh dan dungu, dan banyak yang tergoda dan jatuh pada menduakan Tuhan. Sebagai orang muda kita diingatkan untuk punya keyakinan yang kokoh pada Allah yang benar, Dialah Allah yang hidup dan raja yang kekal. Amin.(fpk)