SELAMA tiga bulan di padang gurun banyak hal ajaib yang ditunjukan Allah ditengah kehidupan bangsa Israel. Dilain sisi perjalanan di padang gurun memperlihatkan kemanusiaan umat Israel; bersungut-sungut dihadapan Tuhan, mengeluh dan menyalahkan Tuhan (kel 16:2-3, kel 17:2-3).
Di Gunung Sinai Allah menampakkan diri dan berfirman “beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kau beritakan kepada orang Israel: kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengar firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel” (Kel 19:4-6). Janji Allah dibarengi dengan pemberian Hukum Tuhan kepada bangsa Israel melalui Musa. Salah satu isi dalam sepuluh firman, yaitu; jangan mengingini rumah sesama-mu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang di punyai sesamamu. Keserakahan ialah keinginan yang tidak terkendali untuk memiliki sesuatu yang bukan miliknya. Perintah yang paling hakiki, bukanlah melarang sebuah tindakan lahiriah, melainkan keadaan mental yang tidak tampak, suatu keadaan yang bagaimanapun juga merupakan akar dari dosa terhadap sesama. Pada dasarnya inilah dosa Adam dan Hawa, yaitu menginginkan sesuatu yang tidak dikehendaki Allah untuk dilakukan.
Sobat obor, sebagai manusia tentu kita tidak lepas dari keinginan tapi bacaan kita saat ini mengingatkan kita agar jangan keinginan kita membawa kerugian bagi orang lain. Jangan mengingini kepunyaan orang lain. Berhati-hatilah dengan keinginan kita; jaga agar keinginan kita tetap terkendali dan tidak bermuara pada keserakahan sehingga merugikan sesama. Apabila keinginan itu terwujud puji Tuhan, tapi kalaupun tidak, tetap puji Tuhan. Amin (fpk)