Markus 2:11-12
(11) ”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
(12) Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: ”Yang begini belum pernah kita lihat.”
YESUS benar-benar tidak bisa tahan melihat orang menderita, karena ia selalu rindu untuk meringankan beban penderitaan itu. Ketika Yesus melihat janda di Nain yang sedang ikut mengantar jenazah anaknya ke pekuburan, Ia pun tergerak oleh belas kasihan (Luk 7:13). Kita menyadari bahwa Yesus selalu penuh dengan keinginan untuk menghapus setiap air mata dari setiap orang. Oleh karena itu Ia membuat kehadiranNya begitu berarti. Orang banyak menanti-nantikannya, orang yang sakit, yang kesepian, yang terlantar dan kelaparan. Dengan belas kasih Ia menyentuh dan menjamah mereka semua.
Dalam perikop ini, belas kasih Yesus terwujud bagi orang lumpuh di Kapernaum. Kepadanya Yesus berkata : “angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah kerumahmu”. Kalimat ini mengandung kuasa yang besar, sebab setelah Yesus mengatakannya, orang yang tadinya lumpuh bisa kembali berjalan. Yesus hendak menunjukan rasa peduli yang besar terhadap orang-orang yang sakit bahkan terpinggirkan saat itu.
Sobat obor, disekitar kita ada begitu banyak yang bernasib sama. Orang-orang yang tidak menarik perhatian, bahkan orang-orang yang dianggap mengganggu pemandangan dan keindahan. Orang-orang sudah kehilangan keinginannya untuk diperhatikan dan memperhatikan orang lain. Ketika gedung-gedung semakin megah, gubug-gubug merusak keindahan kota. Ketika lampu reklame kian meriah, pedagang-pedangan kaki lima mengganggu mata. Ketika jalan-jalan menjadi lebar dan mobil-mobil mewah semakin banyak, maka yang lain sungguh merusak ketertiban. Ketika tuan dan nyonya besar ke luar masuk restoran, orangorang gelandangan dan kumal sungguh menyebalkan. Mereka tak lagi peduli, apa anda sakit mata atau sesak dada. Mereka tak peduli, apa anda menghela nafas atau jatuh ibah. Tapi sekiranya Yesus sedang berkhotah di gereja, Ia pasti memperhatikan mereka. Ia mungkin turun dari mimbarnya yang tinggi dan Ia turun untuk memanggil mereka. Ia memberikan kepada mereka semua kemungkinan untuk menjadi sama seperti kita semua. Tapi Yesus, tak lagi berkhotbah di gereja. Yang berada di gereja sekarang ini adalah kita semua. Jadi bagaimana? Amin (MT)