SOBAT obor, ada sebuah syair dalam buku nyanyian gereja kita yaitu KJ No 408, yang salah satu bagiannya seperti ini: “Suka-duka dipakai-Nya untuk kebaikanku; Suka-duka dipakai-Nya untuk kebaikanku”. Sebagian
syair lagu ini hendak menyatakan bahwa hidup manusia akan mengalami kedua hal ini. Salah satu sifat manusia yang perlu diperbaiki adalah hanya mengingat Tuhan di saat susah saja, sedangkan di saat senang, bisa jadi mereka lupa dan lalai terhadap Tuhan. Sudah selayaknya sebagai orang beriman akan selalu mengingat Tuhan di saat susah maupun di saat lapang dan senang. Hendaknya sebagai orang beriman tidak menjadikan Tuhan hanya sebagai pilihan terakhir ketika gembira, namun menjadi pilihan utama ketika bersedih dan susah. Atau dengan kata lain jangan hanya datang pada Tuhan saat susah, namun disaat jaya kita lupa Tuhan.
Sobat obor, Pengkhotbah mengingatkan kita untuk sadar bahwa sebagaimana ada siang dan malam, demikian juga kehidupan ada suka dan dukanya. Disaat suka janganlah kita jadi lupa diri, dan sebaliknya disaat duka kita jadi orang yang tak bisa berbuat apa-apa. Akan kefanaan dunia, Sang Pengkhotbah dengan bijak menasehati kita agar selalu mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. Kefanaan hidup pertanda segala sesuatu bisa berubah, sehingga manusia tidak boleh bergantung pada yang fana namun pada yang kekal. Dan bagi Pengkhotbah kekekalan itu menunjuk pada Allah ( 12:13).
Sobat obor, pemuda gereja adalah pemuda yang selalu mengingat Tuhan dalam hidupnya. Orang yang selalu mengingat Tuhan juga berhati-hati supaya terhindar dari perbuatan jahat/dosa. Kalaupun melakukan hal itu, dia segera terpanggil untuk bertobat dan memohon ampunan kepada-Nya. Sebaliknya, orang yang jauh dari mengingat Tuhan akan mudah lalai. Dia menganggap ringan perbuatan dosanya, sehingga alih-alih menyesal, justru pada waktu berikutnya dilakukannya lagi. Taraf paling parah dari orang yang melupa-lupakan Tuhan adalah ditandai dengan melimpahnya kenikmatan, tetapi malah membuat orang yang dilimpahi berkat itu jauh dari Tuhan. amin (bfp)