SOBAT obor, happy weekend everybody. marilah kita bersyukur untuk setiap waktu awal ataupun akhir. Seperti halnya hari ini, kita masih ada waktu untuk menikmati hidup, bahkan tak terasa sudah seminggu tahun baru sudah kita jalani. Adakah hal-hal baru yang sudah mewarnai kisah hidupmu, ataukah masih sama seperti waktu-waktu sebelumnya yang sudah lewat. Jangan sia-siakan waktumu untuk hal-hal yang tak berguna. Banyak hal baik yang disajikan di depan mata kita, tapi belum tentu benar dalam pandangan mata Tuhan. Memang tak mudah untuk menolak, harus butuh energi besar. Bukan hanya tenaga fisikmu yang harus dikerahkan untuk melawan tapi kekuatan imanmu harus dilipatgandakan untuk bisa menghadang setiap kekuatan jahat yang dapat membuatmu berpaling dari Tuhan dan semua karyakarya besarNya atas kita.
Sobat obor, bacaan kita mengingatkan dengan sangat keras lewat Ulangan 8 : 19-20 “Tetapi jika engkau sama sekali melupakan TUHAN,Allahmu, dan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, bahwa kamu pasti binasa; … hal ini adalah teguran keras sebab Tuhan Allah menghendaki kemurnian hati umat dalam segala kondisi dan tidak akan pernah berubah atau berpaling dari padaNya. Dan bagi Tuhan Allah kebinasaan adalah hukuman atas ketidaksetiaan umat terhadap perintahNya. Bahkan Tuhan Allah membinasakan seperti kebinasaan yang dilakukan terhadap bangsa-bangsa lain di depan mata umatNya.
Pertanyaannya bagi kita saat ini, apakah kebinasaan menjadi pilihan kita? Apakah itu terjadi karena kita menghadapi berbagai situasi sulit dan terhimpit serta menjadi alasan untuk berpaling dari Tuhan Allah? Juga serta merta meninggalkan kebenaranNya karena tergiur kesejahteraan, kekayaan, kemewahan dan banyak hal lain yang dapat menjadi alasan kita meninggalkanNya? Jawabannya tentu ada pada masing-masing kita. Sambil mengingat bahwa apa yang dipertanyakan diatas semua ini sudah dan sedang terjadi.
Sobat obor, hidup ini memang seperti perlombaan. Ada yang jujur tapi ada yang tidak. Namun ingatlah sebuah ungkapan dari seorang muda yang amenjadi Pahlawan Nasional dan berasal dari Sulawesi Utara yang bernama Robert Wolter Mongisidi “Setia hingga akhir dalam keyakinan”. Sebuah kalimat yang ditulis disepenggal kertas dan diselipkan dalam Alkitab sebelum dieksekusi dengan permintaan terakhir. Dia ditembak dengan mata tidak ditutup agar dalam situasi terakhir dia tetap setia kepada Tuhan dengan memberi pengampunan atas apa yang mereka lakukan padanya (Dieksekusi di Makasar 29 Maret 1949 dalam usia 24 tahun). Dan bagi saya, kau dan dia, bagi kita semua “Setialah sampai akhir hidupmu karna Tuhan Yesus Kristus, maka kepadamu ada kehidupan kekal” dan bukan kebinasaan. Amin. (ARMI)