SOBAT obor, pengkhianat lazim ditujukan kepada orang dekat namun memihak orang lain untuk menjatuhkan seseorang. Pengkhianat sudah ada sejak dahulu kala dengan berbagai motif dan tujuan. Pengkhianatan
dapat terjadi dalam hubungan apapun. Di antara teman, kekasih, suami istri, bahkan keluarga. Di dalam sejarah terdapat beberapa nama yang identik dengan kata pengkhianat. Salah satunya adalah yang tercatat dalam alkitab adalah Yudas. Pengkhianatan akan selamanya tersembunyi, ia dibalut dengan tindakan-tindakan kasih. Untuk menutupinya sering melakukan sandiwara. Terlihat elegan dan elok namun penuh dusta. Untuk mengkhianati Yesus, Yudas harus menyerahkannya dengan cara bersekutu dengan mereka yang tidak menyukai Yesus. Caranya pun sangat apik dan menawan yaitu dengan memberikan ciuman.
Dalam hidup sehari-hari manusia sering melakukan ciuman serupa ciuman Yudas. Manusia pura-pura bermanis muka memberi sesuatu pada sesamanya tapi niatnya bukan tuk menolong tetapi cari muka untuk popularitasnya. Atau sering manusia memuji rencana tindakan bodoh pimpinannya agar nanti pimpinannya jatuh gara-gara tindakannya itu, lalu si pemuji menggantikan kedudukannya.
Sobat obor, setiap pengkhianatan pasti ada korban yang terluka. Sakit hati akibat pengkhianatan juga berbeda-beda kadarnya. Ada yang bisa reda dalam sekejap, ada pula yang sampai menimbulkan trauma. Ketika tahu dikhianati, korban pengkhianatan dialam hati, akan bertanya-tanya, apa benar orang yang telah dipercaya begitu tega berkhianat? Kalau benar, kenapa? Apakan dia melakukan kesalahan hingga orang tersebut berkhianat? Dan banyak lagi pertanyaan lainnya. Tentu, tidak ada orang yang berharap dikhianati. Rasa kecewa dan sakit yang ditimbulkan pasti akan membekas dan bertahan lama. Betapa sakitnya dikhianati oleh orang terdekat, olehnya janganlah menjadi pribadi yang suka berkhianat. Amin (bfp)