DIBERBAGAI tempat ataupun dalam pergaulan masyarakat mungkin anda merasakan ada orang yang tidak menyukai anda. Akar permasalahan munculnya musuh adalah ketidak sukaan. Secara pribadi maupun kelompok bahkan negara pasti memiliki musuh.Musuh itu ada dimana-mana. Namun ada musuh yang tak nampak, dia yang bisa bersama-sama denganmu namun menikam dari belakang. Musuh yang tidak dapat diketahui. Inilah yang kita kenal dengan ungkapan “Bagai musuh dalam selimut”. Suatu peribahasa yang memiliki makna: orang dekat yang secara diam-diam berkhianat.
Dalam dunia politik, yang namanya tahta itu menjadi perebutan yang melibatkan intrik, konspirasi, money politics dan lain sebagainya. Pengkhiantan dilakukan karena banyak motif. Barangkali, dengan meninggalkan temannya sendiri ia bisa mendapatkan keuntungan yang lebih. Tak heran kalau sang pengkhianat lalu berani meninggalkan teman dekatnya demi mendapatkan status dan kedudukan yang lebih menguntungkan. Benar apa yang dikatakan orang bahwa dalam dunia politik memang tidak ada kawan abadi yang ada hanyalah kepentingan abadi.
Sobat obor, Yudas menjadi tokoh yang tercatat di dalam alkitab yang memiliki citra negative. Hal ini sangat beralasan, karena citra yang nampak diakhir hidupnya menunjukkan suatu perbuatan yang tidak terpuji, kejam dan sadis. Yudaslah yang membantu menyerahkan Yesus untuk dihukum. Inilah perbuatan yang tidak terpuji, saat ia melupakan Sang Guru-nya, dan membalas Sang Guru dengan sebuah pengkhianatan.
Sobat obor, disetiap kita merayakan minggu senggsara dan Jumat Agung, nama Yudas selalu disebut. Kalau kita bayangkan saja, bagaimana kalau keluarganya Yudas saat ini masih ada. Bagaimana perasaan mereka saat beribadah lalu nama kakeknya selalu disebut sebagai pengkhianat. Namun itulah sejarah kelamnya. Olehnya janganlah menjadi ‘musuh dalam selimut”. Mereka terlihat baik pada kita padahal sebaliknya. Mereka bermuka dua; di depan memuji, di belakang mengepalkan tangan pada kita. Mereka suka menjegal dari belakang. Ia berlaku sebagai sehabat paling dekat, tetapi akan menunggu waktu yang tepat untuk menikam dari belakang. Amin (bfp)