AGUSTINUS pernah berucap, “janganlah menaruh hatimu di telinga, tetapi taruhlah telinga didalam hatimu”. Untuk menjadi pendengar yang baik, sungguh tidak mudah. Diperlukan kesiapan mentalintdektual serta ketulusan hati untuk menjadi pendengar yang baik. Manusia dikaruniakan Tuhan indera tubuh yang bisa membantu manusia mengenali dan memahami sesuatu. Saat baru dilahirkan, seorang bayi akan lebih dahulu mendengar daripada melihat. Hal disebabkan seorang bayi tidak dapat melihat dengan baik dikarenakan kedua mata sang bayi yang selalu menutup selama didalam rahirr. ibu. Ketika telah lahir, sang bayi akan bei-usaha untuk melihat lingkungan atau objekdisekitardenganjarak 20-40cm didepannya. Sebaliknya bayi sudah mulai mengembangkan indera pendengarannya sejak di dalam kandungan. Bayi sudah mampu mendeteksi suara ketika ibu mulai masuk trimester ketiga. Ibu sudah mulai mengajak bayi berkomunikasi sejak dalam kandungan karena bayi sudah bisa mendengar. Bayi juga bisa mendengar ketika ibu memperdengarkan suara atau musik didekat perut. Kemudian setelah dilahirkan, bayi pun mulai bisa membedakan setiap suara yang didengarnya di dunia.
Mendengarkan tidak hanya berhubungan dengan indera pendengaran semata, melainkan melibatkan seluruh pribadi manusia. Dimana hati manusia menjadi tempat sejati dari keseluruhan pengalaman mendengarkan itu. Banyak orang memiliki telinga yang lengkap dan sempurna, tetapi masih tuli akan apa yang terjadi. Mayoritas umat manusia sedang kehilangan kemampuan untuk mendengarkan orang-orang di sekitar.
Sobat obor, apakah semua orang senaiig mendengarkan kabar baik Allah? Ada orang menanggapi kabar baik itu dengan sikap terbuka. Sebagian orang juga menolak mendengarkan kabar baik itu. Beberapa orang yang lain merasa apatis atau masa bodoh terhadap kabar baik. Ditengah-tengah kesulitan hidup dan ketidakpastian keadaan sekarang ini, kita semua membutuhkan kabar baik. Kabar atau berita yang kita dengar setiap hari bisa bersifat buruk atau kurang menghiburkan. Mengapa kita memerlukan kabar baik? Supaya kita dapat mengetahui bahwa hidup ini berada di bawah kuasa Ilahi. Amin (bfp)