Amos 3:1
(1) Dengarlah firman ini, yang diucapkan Tuhan tentang kamu, hai orang Israel, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir, bunyinya:
Umat Yang Mendengar
KOMUNIKASI merupakan hal yang pasti dilakukan dalam keseharian. Dalam berkomunikasi, terdapat peran pendengar dan pembicara. Jika dilihat dari permukaan, peran pendengar tampaknya jauh lebih mudah karena yang perlu dilakukan hanyalah menerima informasi dari pembicara. Namun, ternyata menjadi pendengar tak semudah yang dibayangkan. Kamu pasti tahu rasanya saat berbicara tapi tidak didengarkan. Oleh karena itu, benar-benar hadirlah di kesempatan itu tidak hanya fisikmu tapi juga perhatianmu. Kantongi smartphone-mu, jangan cek email, jangan terpaku ke layar monitor, dan fokuslah pada pembicaraan. Saat kamu sedang berbicara dengan seseorang, kamu tak akan mendapatkan nuansa pembicaraan bila kamu melakukan banyak hal. Mendengar berarti memberi kesempatan bagi orang lain untuk berpendapat di dalam sebuah forum komunikasi. Dengan memberikan kesempatan orang lain berbicara dan kamu mendengarkan bicara mereka, maka akan tercipta sebuah suasana atau lingkungan yang kreatif dan kolaboratif serta mampu menguak potensi setiap individu. Begitu pula sebaliknya, saat kamu berbicara dan orang lain mendengarkan kamu, maka komunikasi yang kamu lakukan bisa lebih hidup. Satu hal yang pasti, lebih banyak mendengar daripada berbicara akan membuat kita lebih bijaksana dan disukai orang. Barangkali itulah alasan Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut. Bukan berarti kita tidak boleh bicara tapi alangkah baiknya, menyimpan semua hal yang tidak perlu pada waktu dan tempat yang dibutuhkan.
Sobat obor, dalam firman-Nya saat ini, umat Israel diingatkan untuk mendengarkan firman yang diucapkan Tuhan tentang mereka. Sikap yang baik dari umat yang taat tentu diawali dengan mendengar. Isi dari yang didengar tentu ada perkataan Tuhan. Ibarat seseorang mau makan, tentu ia akan makan dari makanan yang sehat dan bergizi sebab dengan itu hidupnya akan sehat pula. Demikian juga hidup kerohanian kita, jika kita mau memberi telinga untuk mendengar firman maka iman kita akan bertumbuh. Amin (BFP)