
DODOKUGMIM.COM – Saudara-saudara yang diberkati Tuhan,
Kita bersyukur kepada Tuhan oleh karena Dia terus menuntun dan memelihara gereja-Nya sehingga kita baru saja merayakan Hari Ulang Tahun ke 87 GMIM Bersinode. Perjalanan pelayanan GMIM dari waktu ke waktu tidak lepas dengan menghadapi tantangan dan rintangan yang sering menerpa gereja-Nya. Namun Gereja kita tetap eksis dalam pelayaananya, karena Tuhan yang menolong dan mengasih GMIM. Bulan ini, kita sebagai anggota sidi jemaat akan diundang oleh Tuhan melalui gereja-Nya untuk datang berbondong-bondong dan antusias memberi diri dalam pelayanan melalui kita memilih Pelayan Khusus Diaken dan Penatua serta KOMPELKA BIPRA pada tanggal 15 dan 17 Oktober 2021 dengan keyakinan bahwa “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu ( Yoh. 15:16a
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan.
Pembacaan kita sepanjang minggu ini dilatarbelakangi tentang cerita seorang tokoh Alkitab yang bernama Musa. Kepemimpinan Musa dalam membebaskan umat Israel dari tanah Mesir tidaklah mudah. Mereka tindas dan jatuh bangun untuk bisa keluar dari tanah Mesir dimana raja Firaun dengan sekuat tenaga tidak ingan membebaskan bangsa Israel dari tanah perbudakan tersebut. Tetapi dengan kuat kuasa Tuhan Allah maka Israel keluar tanah Mesir di bawah kepemimpinan Musa. Mereka melewati tantangan yang sangat berat namun dengan mujizat Tuhan telah memberikan tulah kepada Mesir dan membelah laut Teberau sehingga mereka bisa menyeberangi laut itu dan tiba dipadang gurung Syur (Kel.15:22) dan perikop pasal 18:13-27 bangsa Israel tiba di Rafidim, yaitu sebuah lembah yang terletak di sebelah barat daya Gunung Sinai walaupun sebelumnya bangsa Israel harus berperang melawan orang Amalek dan mereka mendapatkan kemenangan atas pertolongan Tuhan.
Khusus bacaan Keluaran 18:13-27 dimana Musa dalam menjalankan kepemimpinannya ternyata ada masukan atau saran dari mertuanya yang bernama Yitro Imam di Midian. Yitro menyarankan pada Musa supaya tidak boleh mempraktekkan kepemimpinan “One Man, One Show” atau seorang diri saja. Yitro melihat bahwa Musa tidak sanggup melakukan dan memimpin bangsa Israel hanya seorang diri saja terutama menghakimi parkara orang Israel. Yitro berkata dan mengajuhkan pertanyaan “Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?” (Kel 18:14) Memang Musa menjawab kepada mertua dengan mengatakan bahwa bangsa Israel datang karena memintah petunjuk Allah, akan tetapi Yitro tetap memberikan nasihat supaya Musa tidak lelah dan tidak seorang diri untuk melakukan pekerjan yang terlalu berat (ayat 18). Yitro dengan kedudukannya sebagai orang tua maka ia memberi nasihat kepada Musa dan Allah akan menyertainya untuk mengurus dan mewakili bangsa Israel di hadapan Allah.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan,
. Musa harus bertindak menjadi pengantara bagi bangsa Israel dihadapan Allah dan mengajarkan mereka tentang ketetapan dan keputusan Allah atas berbagai permasalahan yang terjadi di tengah bangsa itu, serta memberitahu kepada mereka jalan yang harus mereka jalani dan pekerjaan yang harus mereka lakukan. Musa mendengarkan apa yang disarankan oleh Yitro kepadanya dengan mengangkat hakim-hakim dengan syarat atau kriterianya yaitu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. Musa mempertimbangkan kepribadian mereka dalam beberapa kriteria, yaitu: Cakap artinya, memiliki kesanggupan atau kemampuan untuk menjalankan tugas; Takut akan Allah artinya, orang yang taat dan tetap menjaga kekudusannya di hadapan Allah; dapat dipercaya artinya, mampu menempatkan diri dalam posisi hidup yang benar dan tidak mudah dibujuk atau dibelokkan pada sesuatu yang tidak benar; dan benci terhadap pengejaran suap, artinya tidak cinta uang atau benci terhadap perilaku korupsi atau tidak menjual kebenaran hanya karena uang 19-21. Sedang Musa tetap punya tanggungjawab yang besar yaitu mengadili perkara yang sukar dan besar. (Ayat 26-27)
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan,
Kita bersyukur sebagai Gereja Tuhan dimana sebagai anggota sidi jemaat telah diperlengkapi dengan mengikuti katekisasi bakal calon dan masih ada jemaat yang sedang melaksanakan katekisasi tersebut. Hal ini dalam rangka mensukseskan pemilihan Pelayan Khusus Diaken dan Penatua serta pemilihan KOMPELKA BIPRA dengan ajakkan yaitu pilihlah orang yang cakap dan takut akan Tuhan. Firman Tuhan mengajak kita bahwa GMIM telah mengatur siapa-siapa yang memimpin di gereja ini baik yang skala lebih besar yaitu di aras Sinode, Wilayah maupun di skala yang lebih kecil di aras jemaat dan kolom. Pembagian tugas ini lebih menekankan pada fungsi masing-masing untuk memajuhkan gereja-Nya dan terutama untuk mewartakan injil Yesus Kristus. Memang menjadi pemimpin harus memiliki syarat yang sudah ditentukan baik berdasarkan Alkitab maupun Tata Gereja GMIM 2021 serta dijabarkan dalam keputusan Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM tentang Pemilihan di semua aras.
GMIM menjalankan kepemimpinannya adalah berjalan bersama “bersynhodos” atau juga kolektif kolegial, bukan menonjolkan kepemimpinan seseorang tetapi secara badan di semua aras dan menjalankan keputusan bersama. Juga seorang pemimpin harus mempunyai kecakapan atau kemapuan untuk menjalankan organisasi gereja yang berdasarkan Yesus Kristus. Cakap adalah menunjukan kesanggupan yang Tuhan karuniakan kepada kita, bukan cakap untuk menonjolkan kepandaiannya dan kesombongannya. Tetapi menggunakan kecakapan untuk dituntun oleh kuasa Roh Kudus. Seorang pemimpin harus juga takut akan Tuhan, orang yang taat dan tetap menjaga kekudusannya di hadapan Allah. Ketaatan kepada Tuhan sama halnya kita menaruh percaya yang sungguh kepada Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Juga seorang pemimpin tidak boleh melakukan suap-menyuap untuk kepeintingan dan keuntungan pribadi.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan
Kita yang adalah pemimpin dan sebagai orang-orang percaya hendaknya tahu memberikan wewenang kepada orang lain, tidak boleh menjalankan kepemimpinan yang otoriter, tetapi selalu dengan rendah hati dan ramah serta mau mendengarkan nasihat orang lain. Ingat kemampuan yang kita miliki untuk memimpin semua datang dari Tuhan saja. Karena itu marilah kita menggunakan talenta dan karunia yang Tuhan sudah berikan kepada kita untuk membangun gereja GMIM yang semakin maju kini dan selamanya. Amin.