Celakalah Aku, Jika Tidak Memberitakan Injil
1 Korintus 9:16
Celaka berarti mendapat kesulitan, kemalangan, kesusahan, malang dan sial. Keadaan ini pasti menimpa seseorang ketika melaksanakan sesuatu. Itulah sebabnya keadaan celaka selalu dihindari orang. Bahkan ada orang yang tidak lagi melakukan aktivitas karena takut mendatangkan celaka. Dengan kata lain celaka tidak diinginkan oleh semua orang. Keadaan celaka banyak penyebabnya dan bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan bisa terjadi kepada siapa saja. Celaka bisa terjadi ketika kita melakukan hal baik apalagi ketika melakukan hal buruk. Semua tindakan kita dapat mengakibatkan celaka apalagi jika bertindak tidak hati-hati.
Dalam pelayanan gereja, celakapun bisa terjadi. Tapi celaka yang dikatakan dalam Alkitab bukan saja ketika kita melakukan sesuatu yang mempunyai resiko celaka. Ternyata tidak melakukan sesuatupun dapat beresiko celaka bahkan kematian. Hal ini terlihat dari ungkapan Paulus ketika mengatakan bahwa tidak ada alasan baginya untuk memegahkan diri saat memberitakan Injil karena itu adalah tugasnya. Oleh sebab itu Paulus menegaskan bahwa kalau dia tidak melaksanakan tugas pekabaran Injil ia akan celaka. Ungkapan celakalah aku, memberi arti bahwa Paulus sangat sadar bahwa ia akan mendapat celaka, atau celaka akan menimpanya jika ia tidak memberitakan Injil. Injil baginya adalah berita yang sangat berharga dan ia terpanggil untuk memberitakan Injil. Bagi Paulus Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan oleh sebab itu Injil harus diberitakan dimanapun, kapanpun, bagaimanapun dan kepada siapapun. Paulus sadar bahwa jika ia tidak memberitakan Injil ia akan celaka karena kepadanyalah tugas tanggung jawab itu dipercayakan Tuhan.
Sebagai keluarga Kristen, kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan Allah dalam Yesus Kristus. Kita telah diselamatkan melalui Injil yang telah diberitakan oleh gereja Tuhan. Dengan Injil yang telah tertabur, oleh pertolongan Roh Kudus, kita mengetahui dan mengimani bahwa keselamatan hanya ada pada Yesus Kristus. Oleh sebab itu sebagai keluarga yang telah diselamatkan, kita tidak boleh berdiam diri saja. Kita harus memberitakan Injil karena kita telah diselamatkan Allah dan Yesus telah mengutus kita untuk memberitakan Injil bagi dunia. Biarlah kita menghayati ungkapan Paulus, bahwa celakalah kita jika kita tidak memberitakan Injil. Mari kita mulai memberitakan Injil dari dalam keluarga kita melalui ibadah-ibadah keluarga dan memberitakan Injil kepada orang lain dimanapun kita pergi dan berada, termasuk melalui perilaku hidup sehari-hari supaya orang dapat melihat keselamatan yang Tuhan karuniakan bagi dunia melalui Injil-Nya. Tuhan Yesus memberkati kita sekalian. Amin.
Doa: Tuhan Yesus Kepala Gereja, Engkau telah menyelamatkan kami dan telah mempercayakan kami untuk memberitakan Injil-Mu bagi dunia. Tolonglah kami supaya dimampukan untuk menjadi pemberita Injil-Mu dimanapun, kapanpun, bagaimanapun dan kepada siapapun, terutama dalam keluarga kami yang Engkau kasihi dan berkati. Terpujilah Engkau ya Yesus Juruselamat kami. Amin.