Manusia Najis Dilenyapkan
2 Tawarikh 34:5
Banyak keluarga memindahkan tulang-tulang anggota keluarganya yang sudah lama meninggal dan dikuburkan di luar kampung untuk dimakamkan kembali di kuburan keluarga ataupun kuburan umum di kampung halamannya. Tindakan ini sebagai bentuk kasih sayang dan penghargaan kaum keluarga kepada almarhum, sehingga dibuatlah ibadah pemakaman kembali. Hal ini didasarkan pada Alkitab yang menyaksikan bahwa Musa membawa tulang-tulang Yusuf dari Mesir menuju ke tanah Perjanjian (Keluaran 13:19) dan Yosua menguburkan tulang-tulang itu di Sikhem (Yosua24:32).
Sangat berbanding terbalik dengan yang dilakukan oleh Yosia, dia bukan menguburkan kembali tulang-tulang para imam, melainkan membakarnya di atas mezbah-mezbah. Kita mungkin bertanya: Mengapa? Jawabannya jelas, para imam inilah yang memimpin ibadah penyembahan kepada Baal di bukit-bukit pengorbanan, di sana terdapat mezbah-mezbah pengorbanan. Mezbah-mezbah inilah yang dijadikan wadah untuk mempersembahkan anak-anak atau binatang dengan cara membakar. Karena itulah Yosia sangat benci dengan praktek ini. Pembakaran tulang-tulang para imam, dimak-sudkan agar supaya tidak adalagi yang tersisa dari semua bagian tubuh dan mezbah-mezbah itu untuk dapat dipakai lagi dalam beribadah kepada illah-illah lain.
Sebagai keluarga Kristen kita dapat pelajaran berharga hari ini, bahwa Tuhan Allah melenyapkan setiap orang yang menajiskan dirinya dengan berhala-berhala. Oleh karena itu lenyapkanlah yang najis/dosa melalui pertobatan dengan tuntas sehingga tidak ada lagi yang terisisa. Pertobatan tidak hanya sebatas memperbaiki cara berpikir, berkata dan bertindak yang salah melainkan juga termasuk seluruh anggota tubuh kita. Sekalipun tubuh manusia adalah ciptaan Tuhan tetapi jika ia tidak memakai anggota tubuhnya untuk memuliakan Tuhan maka kosekuensinya adalah kebinasaan. Kebinasaan, tidak hanya sekedar meninggal dunia tetapi lenyap/hilang dari bumi ini. Marilah kita serahkan anggota-anggota tubuh kepada Allah menjadi senjata kebenaran dan hamba kebenaran yang membawa kita kepada pengudusan (bandingkan Roma 6:13,19). Amin.
Doa:Ya Tuhan, kuatkanlah iman kami agar tidak terjebak pada tindakan menajiskan diri kami dengan mengikuti keinginan daging tetapi biarlah kami hidup menurut Roh-Mu. Amin.