Mendengar untuk Melakukan dan Bukan Melupakan
Hagai 1:12-13
Belajar dari perumpamaan tentang seorang penabur (Matius 13), maka hari ini kita diajak untuk merenungkan beberapa sikap orang menanggapi firman Tuhan. Ada yang mendengar tapi menolak untuk percaya (benih yang jatuh di tepi jalan), ada yang mendengar dan percaya, tapi tidak kuat menghadapi kesusahan dan penderitan (benih yang jatuh di tengah semak berduri) dan ada yang mendengar lalu melakukan kehendak-Nya dan berbuah berlipat ganda (benih yang tumbuh di tanah yang baik).
Orang Israel di masa pelayanan Hagai, mula mula mendengar dan percaya pada kehendak Allah untuk membangun rumah Tuhan. Akan tetapi karena besarnya kesusahan dan tantangan terhadap pembangunan rumah Tuhan, akhirnya mereka mencari keselamatan diri sendiri. Lebih memikirkan dan mementingkan rumah sendiri dari pada membangun kembali rumah Tuhan yang sudah menjadi reruntuhan. Akibatnya, hidup mereka bukan bertambah tambah baik, melainkan sebaliknya semakin sulit dan jauh dari berkat.
Puji Tuhan, bagian ini menceritakan tindakan responsif yang mereka lakukan. Mereka mendengar dan mau melakukan Firmaan Tuhan bukan melupakan-Nya. “Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengar suara Tuhan, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh Tuhan, Allah mereka…”.
Sebagai keluarga Kristen, kita diajak bukan hanya mendengar firman dan melupakannya, tapi juga mau melakukan kehendak-Nya. Sekalipun jalannya, penuh dengan tantangan dan kesulitan. Ingatlah, Allah menyertai dan tidak membiarkan orang yang mau melakukan kehendak-Nya! Amin.
Doa: Kami berdoa kepada-Mu ya Tuhan, supaya kami tidak hanya menjadi pendengar firman yang baik, tapi juga menjadi pelaku-pelaku firman-Mu. Amin.