Karunia Tuhan Tidak Dapat Dibeli
2 Raja-Raja 2:13-15
Ada orang beranggapan: uang dapat mengatur segalanya. Tidak heran bila setiap hari kerjanya demi uang, semua hari dipakai hanya untuk mencari uang. Orang seperti ini pernah dihadapi oleh Petrus dan Yohanes ketika mereka sedang melayani di tanah Samaria (Lih.Kis.8:18-19). Orang tersebut menawarkan uang untuk dapat menerima karunia Allah yaitu: pemberian Roh Kudus kepada seseorang hanya dengan menumpang tangan. Tapi para rasul menegurnya dengan berkata: “Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang” Karunia Allah, tidak dapat dibeli dengan uang. Itu adalah hak Allah untuk memberikannya kepada siapa Ia berkenan.
Pengalaman iman tersebut telah dialami oleh Elisa. Ia mendapat kuasa kenabian, itu bukan karena uang tapi karena pemberiaan Allah dengan cuma-cuma kepada siapa Ia berkenan memberikannya. Kalau Simon sebagai orang percaya dan telah dibaptis, ketika menyaksikan pemberian Roh Kudus oleh Petrus dan Yohanes langsung tergerak untuk mendapatkanya dengan menawarkan uang kepada para rasul, lain halnya dengan para nabi ketika mereka menyaksikan karunia Ilahi itu, mereka datang pada Elisa lalu sujud sampai ke tanah. Kedua cara menanggapi karya Allah ini sangat berbeda. Simon langsung menawarkan uang untuk mendapatkan karunia tersebut, sementara para nabi sujud menyembah. Baik Simon maupun para nabi adalah orang-orang percaya, tapi dalam menilai suatu karunia dari Allah, terkarang berbeda. Ada yang menilai dengan uang yang lain tidak.
Sebagai keluarga Kristen tentunya kita harus lebih hati-hati menyikapi setiap karunia Tuhan. Kita harus mempunyai sikap kritis menilai karunia Tuhan yang dimiliki oleh seseorang berdasar kehendak-Nya dalam Alkitab. Firman Tuhan dalam Alkitab merupakan pengukur apakah respon kita terhadap karunia Tuhan yang dimiliki sesorang itu benar-benar dikehendakinya atau tidak. Sebab ternyata tidak semua orang percaya dapat memahami kehendak Allah dengan baik, apa lagi yang baru menerima Kristus. Mereka perlu dibekali terus agar imannya bertumbuh menjadi dewasa. Amin.
Doa: Ya Tuhan bekalilah kami selalu dengan Firman–Mu agar terus iman percaya kami pada–Mu terus bertumbuh, sehingga dalam menilai pekerjaan iman itu, kami mampu membedakan mana kehendak-Mu dan yang bukan. Kami butuh kedewasaan dalam iman. Amin.