Hidup yang Berhikmat
Amsal 6:7-8
Cara kerja semut memiliki rasa kesatuan dan keber-samaan yang luar biasa dalam beraktivitas dan bertahan hidup. Tanpa diperintah bekerja dan hasilnya dinikmati bersama, hasil kerjapun ada yang dikumpulkan agar ada persediaan makanan
Pengamsal mengatakan hal sama tentang semut, bahwa biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Keteladanan semut dalam kerajinan, keteraturan, dan kesistematisan, untuk mengupayakan kesejahteraan selalu dari masa ke masa.
Kerjakan bagian kita maka Tuhan akan melakukan bagian-Nya. Kita bekerja karena Allahpun bekerja, seperti perkataan Yesus, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja sampai sekarang.” Kita bekerja bukan sekedar menyenangkan atasan/pimpinan atau untuk dilihat oleh atasan dengan motivasi prestise, cari muka kepada pimpinan. Bekerja adalah tanda ketaatan, bekerja untuk ada persediaan makanan dan pemenuhan kebutuhan. Ada ungkapan bijak orang Tombulu “Sa wau un nae wau unkeroan” artinya kalau kaki basah, tenggorakan pun basah, kalau kita rajin bekerja kita bisa makan. Sebaliknya Rasul Paulus katakan dalam 2 Tesalonika 3:10b “jika seorang tidak mau bekerja, jangan ia makan.” Betapa pentingnya ada persediaan baik bahan makanan dan minuman serta uang untuk waktu yang akan datang. Amin. Doa: Bapa dalam nama Yesus, bangkitkan semangat bagi kami agar dengan tekun dan rajin bekerja sebagai tanda ketaatan kami pada firman-Mu demi terpelihara keberlangsungan hidup kami. Amin
Cara kerja semut memiliki rasa kesatuan dan keber-samaan yang luar biasa dalam beraktivitas dan bertahan hidup. Tanpa diperintah bekerja dan hasilnya dinikmati bersama, hasil kerjapun ada yang dikumpulkan agar ada persediaan makanan
Pengamsal mengatakan hal sama tentang semut, bahwa biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. Keteladanan semut dalam kerajinan, keteraturan, dan kesistematisan, untuk mengupayakan kesejahteraan selalu dari masa ke masa.
Kerjakan bagian kita maka Tuhan akan melakukan bagian-Nya. Kita bekerja karena Allahpun bekerja, seperti perkataan Yesus, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja sampai sekarang.” Kita bekerja bukan sekedar menyenangkan atasan/pimpinan atau untuk dilihat oleh atasan dengan motivasi prestise, cari muka kepada pimpinan. Bekerja adalah tanda ketaatan, bekerja untuk ada persediaan makanan dan pemenuhan kebutuhan. Ada ungkapan bijak orang Tombulu “Sa wau un nae wau unkeroan” artinya kalau kaki basah, tenggorakan pun basah, kalau kita rajin bekerja kita bisa makan. Sebaliknya Rasul Paulus katakan dalam 2 Tesalonika 3:10b “jika seorang tidak mau bekerja, jangan ia makan.” Betapa pentingnya ada persediaan baik bahan makanan dan minuman serta uang untuk waktu yang akan datang. Amin. Doa: Bapa dalam nama Yesus, bangkitkan semangat bagi kami agar dengan tekun dan rajin bekerja sebagai tanda ketaatan kami pada firman-Mu demi terpelihara keberlangsungan hidup kami. Amin