Saling Menghormati Sebagai Wujud Persaudaraan
Lukas 1:43
Rasa saling menghormati sangat didambakan oleh setiap insan manusia. Mengapa demikian? Karena manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang termulia ditempatkan oleh Allah untuk hidup di dunia milik kepuyaan Tuhan sebagai makhluk sosial yang harus hidup berdampingan dan saling menghormati satu dengan yang lainnya.
Injil Lukas 1:43 menceritakan bagaimana Maria datang mengunjungi Elisabet yang tinggal di Yehuda. Kunjungan Maria sebagai wujud persaudaraan yang merasa mempunyai kewajiban untuk datang membagi kebahagiaan, mendoakan dan memberikan semangat kepada Elisabet yang sedang mengandung. Kunjungan ini membawa sukacita, kebahagiaan dan berkat tersendiri bagi Elisabet. Elisabet berkata: “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhan ku mengunjungi aku?” Ia merasa sangat dihormati oleh saudaranya Maria yang dipahaminya sebagai ibu Tuhannya. Reaksi Elisabet atas kunjungan Maria, dimana ia merasa tidak layak untuk dikunjungi oleh Maria dan mengakui anak dalam rahimnya adalah Tuhan.
Sebagai keluarga Kristen mari kita mencontohi hubungan persaudaraan Maria dan Elisabet. Kita tunjukkan rasa saling menghormati satu dengan yang lain, dalam kehidupan keluarga, jemaat maupun masyarakat. Suami menghormati istri, istri menghormati suami, anak-anak menghormati orang tua, begitu juga orangtua mengasihi anak-anak. Saling menghormati sesama manusia, terlebih menghormati Tuhan yang telah menciptakan manusia dan memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat (band. Mzm. 8:6). Amin.
Doa: Tuhan Yesus, kami bersyukur untuk anugerah keselamatan yang telah dinyatakan Tuhan. Buatlah hidup kami untuk selalu saling menghormati dan mendoakan serta hidup dalam persaudaraan yang rukun. Amin.