Jadilah Kebanggaan dan Kegirangan
Yesaya 60:15-16
Kebanggaan artinya rasa puas atas karya sendiri dan berusaha menghargai apa yang dimiliki. Orang yang bangga pada dirinya bukan berarti ia sombong apalagi merendahkan orang lain. Rasa bangga terkait juga dengan keadaan bergirang. Mengapa umat bersuka hati, karena situasi mereka telah berbalik 180 derajat. Dahulu ditinggalkan, dibenci dan tidak diperhatikan. Kini mereka disayangi dan diasuh. Pada titik inilah mereka makin mengenal tentang Dia yang berkata: “Akulah, Tuhan, Juruselamatmu, dan Penebusmu, Yang Mahakuasa, Allah Yakub”.
Kita perlu membangun rasa bangga dalam diri, agar kita makin terdorong bersaksi tentang Tuhan yang menyelamatkan kita. Ya, kebanggaan kita adalah menjadi milik kesayangan-Nya. Kitapun layak gembira serta bersyukur atas anugerah itu. Dampak dari rasa bangga dan syukur adalah hati yang selalu mau memuji Tuhan. Hati yang tidak mau dibelenggu oleh keinginan menyakiti Tuhan dan sesama. Inilah sikap hati yang hendaknya dibangun di tengah keluarga. Terlebih bagi anak/cucu kita dalam perkembangan mereka. Melalui kasih sayang dan perhatian, mereka tumbuh menjadi anak-anak yang dapat mengembangkan talenta, pengetahuan dan ketrampilan, di atas dasar takut akan Tuhan. Amin.
Doa: Ya Tuhan, kami bergembira dan bangga atas keselamatan yang membuat hidup kami bermakna. Kiranya kami menghargai karya selamat-Mu dengan jalan mengasihi keluarga kami dan sesama yang Engkau tempatkan di sekitar kerja dan pelayanan kami. Amin.