Berani Memberitakan Firman Tuhan
Kisah Para Rasul 4:29
Banyak keadaan yang membuat kita menjadi takut memberitakan Firman Tuhan. Apakah ketakutan itu muncul dari dalam diri kita, keluarga atau keadaan yang datang dari lingkungan tempat tinggal kita. Ketakutan yang muncul dari diri kita, misalnya takut berkhotbah tentang kesetiaan dalam pelayanan kalau kita lalai melakukan pelayanan. Dan ketakutan yang disebabkan oleh keluarga, misalnya ketika sebagai seorang pelayan khusus mengajak anggota jemaat rajin beribadah sementara anggota keluarga kita tidak mendukung dalam pelayanan bahkan tidak pernah hadir dalam persekutuan-persekutuan jemaat. Sedangkan tantangan yang datang dari luar misalnya penolakan terhadap kehadiran kita sebagai hamba Tuhan.
Apapun alasan yang menyebabkan kita takut memberitakan Firman Tuhan tidak dapat diterima. Pengalaman Petrus dan Yohanes dalam memberitakan Firman Tuhan adalah contoh bagaimana resiko yang harus dialami dalam memberitakan Injil. Ancaman, ditangkap, dibawa kepengadilan, tuduhan bahkan dijebloskan ke dalam penjara. Mereka tidak takut dengan pengalaman yang harus mereka alami. Bahkan menceritakan kepada teman-teman mereka dan telah memicu semangat mereka untuk berseru kepada Tuhan. Tantangan dan pergumulan yang dialami oleh para rasul tidak mengurangi motifasi mereka dalam memberitakan Injil. Atau mengarahkan mereka untuk bersembunyi atau mengkambing hitamkan orang lain. Tetapi tantangan yang mereka alami justeru telah mendorong mereka untuk lebih kuat dan bersemangat, tetapi juga mendorong mereka lebih dekat kepada Tuhan dalam doa mereka. Tantangan yang mereka alami mengingatkan mereka bahwa mereka tidak punya kemampuan apa-apa. Kemampuan itu mereka yakini hanya akan diberikan oleh Tuhan sepanjang mereka terus bergantung kepada Tuhan. Sebagai pemberita Injil dituntut keteladanan. Sikap hidup kita harus berkenan dan berpadanan dengan Firman Tuhan. Kita harus kuat dan terus meyakini Firman Tuhan. “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman (Mat. 28:20).
Kita tidak ditinggalkan sendiri tetapi jaminan firman Tuhan bahwa Allah akan terus menyertai kita dan akan terus memampukan kita. Kemampuan itu akan diberikan kepada kita ketika kita sebagai hamba-hamba-Nya berani, tidak pernah lelah dan terus berdoa. Dukungan doa anggota keluarga akan menjadi kekuatan untuk terus memberikan Firman Tuhan. Amin.
Doa: Tuhan berikanlah kami Roh keberanian untuk terus memberitakan Firman-Mu. Hanya Engkaulah kekuatan kami. Amin.