Teraniaya Demi Nama Yesus dan Tetap Percaya
Kisah Para Rasul 17:6-7
Dalam kesaksian Alkitab, kehidupan orang Kristen, sangat dekat dengan apa yang disebut penganiayaan, walapun dalam realitas kehidupan kita sehari-hari belum nampak adanya penganiayaan secara fisik, dan kalau pun ada, hal itu hanya sebatas penghambatan untuk pembangunan gedung gereja, atau beribadah, dan ini pun hanya terjadi di beberapa tempat tertentu saja, atau penghinaan terhadap nama Yesus, terutama dari mereka yang berpindah dari agama Kristen ke agama yang lain.
Menyikapi hal ini, Alkitab tidak menganjurkan untuk mela-kukan perlawanan atau membalas, namun menghadapi peng-aniayaan dan penderitaan, Tuhan Yesus justru mengatakan ber-bahagialah, bersukacitalah dan bergembiralah kamu yang dia-niaya karena kebenaran, karena mereka akan memiki Kerajaan Sorga (Matius 5:10-12); Paulus pun menasihatkan Timotius bahwa orang yang beribadah kepada Kristus Yesus akan menderita aniaya (Timotius 3:12).
Melalui pembacaan Alkitab ini, kita melihat penganiayaan yang dilakukan oleh para preman pasar terhadap Yason dan beberapa saudara (kata menyeret berarti menarik dengan paksa), dan dibawa ke hadapan para penguasa kota, hanya karena mereka memberi tumpangan kepada Paulus dan Silas, namun Yason dan saudara-saudara itu tidak melakukan pem-belaan diri, atau bereaksi dengan kasar, karena mereka tahu bahwa itu adalah resiko bila percaya kepada nama Yesus.
Sebagai keluarga Kristen, kita patut belajar dari Yason dan saudara-saudara Kristen di Tesalonika. Biarlah kita tetap teguh dalam kepercayaan kepada Tuhan Yesus, apapun yang terjadi. Sebab yang pasti bahwa Tuhan tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita, bila kita menderita bahkan dianiaya karena nama Yesus. Amin.
Doa: Ya Tuhan, kami memohon penyertaan-Mu bila kami harus menderita demi nama Yesus; tolonglah dan kuatkanlah agar kami tidak murtad dalam menghadapi berbagai pencobaan dan penderitaan. Amin.