Fokus Kepada Tuhan
1 Raja- Raja 19:15-16
Dalam bacaan kita hari ini, Tuhan dalam kehadiranNya di Padang Gurun, menyadarkan Elia agar ia kembali fokus pada jalan kudus Tuhan yang harus ia jalani. Kembali melewati padang gurun ke Damsyik, mengangkat dan mengurapi Hazael menjadi raja Aram, Yehu menjadi raja Israel dan Elisa sebagai penggantinya. Proses pemanggilan
Tuhan bagi Elia untuk kembali ke jalan-Nya, termasuk dalam mempersiapkan generasi baru yang akan menggantikan kepemimpinan bangsa dan umat-Nya.
Panggilan Tuhan kepada Elia untuk fokus dalam pelayanan, diibaratkan seperti pelatih olahraga yang ada di pinggir lapangan sambil berteriak fokus, fokus, ketika melihat atletnya sedang kehilangan konsentrasi saat bertanding. Jika seorang atlet bertanding dengan konsentrasi yang tinggi dan tetap fokus, tak mudah bagi lawan untuk mengalahkannya. Sebaliknya, setinggi apa pun teknik yang diajarkan oleh pelatih, tapi jika si atlet tidak dapat berkonsentrasi atau tidak fokus dalam pertandingan, maka hasilnya pasti akan mengecewakan.
Keluargaku yang dikasihi Tuhan, fokus itu penting agar kita tidak keluar dari jalur. Berfokus berarti mata terarah pada tujuan atau sasaran. Begitu pula dalam menjalani hidup kekristenan, kita harus fokus pada jalan Tuhan, di antaranya dalam tugas dan tanggung jawab sebagai suami dan kepala keluarga yang bekerja menghidupi keluarganya, isteri dan ibu rumah tangga bekerja serta mengurus keluarganya, anakanakbelajar dan bekerja sungguh-sungguh. Dengan demikian, kita dapat berfokus dan punya tekad seperti Paulus, dalam ucapannya “…aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Filipi 3:1314). Tuhan Yesus dipuji dan dimuliakan. Amin.
Doa: Ya Yesus, Tuhan kami. Arahkanlah kami supaya tetap fokus pada jalan yang Engkau kehendaki untuk kami lalui, sehingga hidup kami menjadi kepujian kemuliaan bagi namaMu. Amin.