Hati Nurani Terpasung Oleh Kepentingan Kuasa dan Jabatan
Markus 15:9-10
Shalom untuk kita semua. Bersyukur hari ini, sebab oleh perkenanan Tuhan Yesus, kita dapat beribadah kepada-Nya. Perenungan Firman Tuhan bagi kita saat ini, menunjukkan bahwa walaupun Pilatus mau berbaik hati untuk membebaskan Yesus dari ancaman hukuman mati, akibat tuduhan yang tidak terbukti kesalahan-Nya. Tetapi pada kenyataannya, Pilatus tidak mampu untuk menghadirkan keadilan dan kebenaran terhadap Yesus.
Pilatus sangat mengetahui bahwa para imam kepala telah merancangkan sesuatu yang jahat terhadap Yesus, yaitu hukuman mati. Tetapi para imam dengan hukum Yahudi-nya tidak punya hak untuk menuntut atau memvonis hukuman mati terhadap siapapun, termasuk kepada Yesus. Sebab vonis
hukuman mati terhadap seseorang hanya dapat dilakukan oleh pemerintah Roma, menurut tradisi hukum Romawi.
Pilatus yang tahu rencana jahat para imam kepala tidak berusaha mendamaikan hati mereka, supaya mengurungkan niat untuk membinasakan Yesus. Kepentingan pada kuasa dan jabatan, telah menutup hati nurani Pilatus untuk bertindak adil dan menyatakan kebenaran. Sedang para imam kepala tidak dapat menunjukkan kredibilitas ke-imaman mereka, sebagai yang pantas diteladani. Iri hati telah
membuat mereka lupa akan jati diri dan identitas mereka sebagai imam kepala, yang punya peran dan fungsi untuk menuntun umat bertindak benar dan adil.
Sebagai pemimpin umat dan rakyat, Pilatus dan para imam kepala telah menghianati hakekat kedirian mereka sebagai pemimpin adalah teladan. Kepentingan pada kuasa dan jabatan agamawi maupun pemerintahan telah membutakan hati nurani Pilatus dan para imam kepala. Akibatnya mereka tidak dapat mengarahkan masyarakat dan jemaat untuk melakukan kebenaran.
Keluargaku yang Tuhan Yesus kasihi, memaknai Firman Tuhan ini, marilah kita menjadi pribadi dan keluarga yang dapat diteladani. Jangan mengabaikan hati nurani, yang mengingatkan kita untuk bertindak adil dan benar disetiap langkah hidup kita, supaya kita tidak memasung hati nuraniyang dianugerahkan Tuhan bagi kita dan melalui teladan hidup kita, Tuhan Yesus dipuji dan dimuliakan. Amin.
Doa: Ya Tuhan, jadikanlah kami pribadi dan keluarga yang selalu melihat dan melakukan teladan-Mu, serta mengasah hati nurani kami untuk bertindak adil dan benar di setiap langkah hidup kami. Amin.