Bekerja Untuk Tuhan
1 Raja-raja 19:9
“Kerja buat Tuhan selalu manise, biar pikul salib selalu manise…” sepenggal syair lagu ini hendak mengungkapkan bahwa betapa indahnya bekerja dalam pelayanan bagi Tuhan dan seharusnya hal ini yang menjadi kekuatan pelayanan setiap orang, termasuk juga Elia. Tetapi sayang, Elia lebih fokus pada dirinya sendiri, yang akhirnya membuat dia kecewa, karena merasa ditinggalkan oleh Tuhan.
Bacaan kita hari ini, Elia sebagai seorang nabi sebenarnya dipakai Tuhan untuk bekerja dan mengupayakan apa yang terbaik bagi umat-Nya. Elia menganggap dirinya telah maksimal dalam melaksanakan tugas kenabiannya, tetapi Tuhan ingin mengetahui apa yang Elia lakukan dalam pelayanannya.
Dalam ‘pelariannya’, ketika ia ada di sebuah gua, Tuhan membiarkan Elia beristirahat sejenak untuk memulihkan kondisi fisiknya. Setelah itu barulah Tuhan bertanya kepada Elia untuk mengungkapkan hal-hal apa saja yang mengganjal hati dan menjadi bebannya selama ini dengan bertanya
“Apakah kerjamu di sini, hai Elia?” (1 Raj. 19:9).
Dengan mengungkapkan keluh kesahnya dan jujur menyatakan keadaan hidupnya kepada Tuhan, maka beban yang ada di hati akan menjadi ringan. Tuhan juga membangkitkan kepercayaan diri Elia, mengingatkan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya. Tidak perlu terus-menerus larut dalam masalah, mengasihani diri sendiri, berputus asa; ‘life must go on’ hidup harus tetap berjalan.
Di hari Minggu ini, juga hari buruh Internasional/ ‘MayDay’ ini, sebagai keluarga Kristen, kita belajar dari Elia, seorang yang bekerja juga untuk Tuhan sebagai Nabi. Sebagai keluarga Kristen, seperti yang dialami oleh Elia, banyak hal terjadi di luar prediksi dan harapan kita, bahkan jauh dari apa yang selalu kita doakan, tapi yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membiarkan kita berjalan dan bekerja sendiri. Kasih, kuasa dan penyertaanNya, setia menyertai kita. Amin.
Doa:Ya Tuhan Yesus, Gembala Agung kami, tuntunlah kami agar tetap setia bekerja sebaik-baiknya untuk kemuliaan nama-Mu. Amin