Makna Tradisi
Markus 16:1
Rasa cinta yang mendalam Maria Magdalena dan perempuan lainnya kepada Yesus diwujudkan dengan cara memelihara jenazah-Nya. Sebelumnya mereka rela merogoh kocek demi membeli rempah-rempah dan minyak yang berkualitas. Markus menjelaskan bahwa tujuan para perempuan itu adalah mau meminyaki mayat Yesus, demikianlah tradisi Yahudi jika dipandang yang mati itu adalah orang penting. Untuk apa semua itu? Tradisi ziarah dan meminyaki jenazah adalah upaya mereka untuk memberi hormat yang dalam sekaligus menumpahkan rasa penat setelah masa-masa berat yang mereka hadapi. Setelah kematian Yesus, hidup memang terasa berat bagi para wanita itu. Tapi asalkan bisa bertemu Yesus itu sudah hal yang melegakan. Jika hidup Yesus begitu berharga, maka kematian-Nya tidak mengurangi nilai yang ada pada-Nya. Dengan demikian, Yesus apapun keberadaan-Nya tetap dan layak terus dihormati. Itulah nilai yang dikedepankan Maria Magdalena dan kawan-kawan.
Memang harapan mereka untuk merempahi mayat Yesus tidak terlaksana, tetapi niat dan itikad yang terkandung dibalik rencana tersebut sangat sarat makna, karena perlakuan para wanita itu adalah sebuah sarana untuk menghormati Tuhan Yesus. Rempah-rempah yang dibawa para wanita tersebut harum, tapi jauh lebih harum lagi sikap yang justru mereka tunjukkan kepada Yesus. Ini adalah sebuah tindakan iman, bahwa tradisi yang berlaku haruslah memiliki kaidah dimana nilai-nilai luhur terus dipelihara, diteruskan dan nama Allah dimuliakan. Tradisi yang aktual adalah tradisi yang memberi kontribusi positif bagi hidup banyak orang, tradisi yang tidak menyimpang dari pengajaran Kristiani. Demikian juga tradisi yang dipakai gereja untuk menghormati orang yang sudah mati, relevansinya harus dilihat dalam iman yang sungguh kepada Yesus yang bangkit.
Keluarga Kristen haruslah menjadi tempat pertama di mana semua kebiasaan baik dipraktekkan, hukum dan ketetapan Allah dijalankan, nilai-nilai agama diterapkan. Keluarga Kristenlah kiranya menjadi pengemban tradisi iman yang benar kepada Tuhan. Amin.
Doa: Ya Yesus Kristus yang sudah bangkit, berilah kami kemampuan untuk melakukan kehendak-Mu. Teladan iman dari umat-Mu masa lampau, mampu kami lanjutkan menjadi pelajaran berharga kini dan ke depan. Amin.