Mencari Keadilan !
1 Raja-Raja 3:16-17
Mengapa dua orang perempuan sundal menghadap raja? Raja Salomo memiliki kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudi-katif. Dua perempuan menghadap raja sebagai hakim artinya membawa berperkara untuk mencari keadilan. Perempuan sundal dipandang sebagai manusia yang moralnya tidak baik. Kendati demikian, mereka mencari keadilan melalui jalur hukum yang benar. Tidak main hakim sendiri.
Hukum Israel adalah Taurat Musa, hukum Tuhan yang diberikan kepada bangsa Israel melalui Musa. Menariknya perkara ini adalah dua perempuan yang moralnya rendah mencari keadilan melalui Hukum Tuhan.
Ada dua hal dapat menjadi pelajaran bagi kita, terutama bagi ibu-ibu. Pertama, bagaimanapun perempuan-perempuan itu berdosa di hadapan Tuhan, Raja Salomo sebagai pelaksana Hukum Tuhan, membuka pintu pengadilan untuk mereka sehingga mereka boleh masuk menghadap raja. Artinya, pintu pengampunan Tuhan bagi pencari keadilan dan kebenaran yang menyadari dosanya selalu tebuka. Injil menjelaskan bahwa Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa. Yesus berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. (Matius 9:12)
Kedua, adalah lebih baik hidup dalam kebenaran dan tidak mencari perkara. Hirarki pengadilan di Israel berjenjang. Mulai pengadilan di pintu gerbang dan kalau tidak selesai maka jenjang tertinggi adalah pengadilan raja. Pasti makan waktu, tenaga dan dana.
Akan tetapi, sebagai keluarga Kristen, kita menyadari bahwa persoalan atau perkara di dunia ini akan selalu ada oleh karena tidak semua orang hidup benar, jujur, tulus, ikhlas dan setia. Atau orang fasik dan orang baik adalah realitas. Oleh karena itu, perjuangan mencari keadilan dan menegakkan kebenaran harus deperjuangkan melalui jalan yang baik, tidak dengan menghalalkan segala cara.
Yesus berkata, “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. (Matius 10:16) Artinya tidak boleh kebenaran dan keadilan dikalahkan oleh kecerdikan orang fasik (iblis). Walaupun cara kita harus etis, cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Marilah kita sebagai keluarga pengikut Yesus Kristus menjadi teladan untuk menegakkan keadilan melalui jalan yang benar dan etis; baik dan legal. Kiranya nilai perjuangan ini ditumbuhkembangkan kepada anak cucu. Amin.
Doa: Ya Tuhan, Terima kasih atas firman-Mu yang meng–ingatkan dan mengajarkan kami untuk menegakkan keadilan dan kebenaran dengan jalan yang benar dan adil. Tolonglah kami diberi kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan–nya. Amin.