Tekun dan Berdoa Tidak Ada yang Mustahi
1 Petrus 4:7
Ketika, “Hati sangat berduka, bahkan seperti mau mati rasanya“, ada yang mengatakan ‘apa boleh buat, buat apa boleh dan semuanya boleh.’ Yesus justru berdoa sampai tiga kali, (Matius 26:39-42). Demikian juga Paulus. (2 Kor. 12:8) Daud berdoa: Lapangkanlah hatiku yang sesak dan keluarkanlah aku dari kesulitanku! (Mzm. 25:17-18) Petrus mengingatkan, supaya kamu dapat berdoa, kuasai dirimu (bijak; jangan hilang kesadaran karena takut/terancam). jadilah tenang (berjaga-jaga, berpuasa). berdoa sungguh-sungguh. “Sebab, tidak ada hal yang mustahil bagi Allah.” (Lukas 1:37)
Berdoa dengan kesungguhan adalah dengan roh dan akal budi, (1Korintus14:15). Berdoa dengan iman adalah “Jika kamu tetap tinggal di dalam Aku dan perkataan-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu inginkan, dan itu akan dikabulkan bagimu,” (Yoh 15:7). Berdoa jangan emosional. Untuk dapat mengendalikan emosi harus berpuasa. Sebab ada kuasa jahat yang “hanya dapat diusir dengan doa dan puasa”(Mat 17:21). Kita juga harus tahu bahwa ada doa yang tidak mendapatkan apa-apa sebagaimana kata Yakobus “Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu” (Yakobus 4:2b,3). Juga sebagaimana jawaban Tuhan kepada Paulus karena ada maksud Tuhan. Tuhan menjawab Paulus, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu.” Karena itu Paulus senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat (2 Kor. 12:9-10. Semoga semua ini menjadi perenungan kita saat kita berdoa. Amin.
Doa: Ya Tuhan, kami sering berdoa hanya jika butuh pertolongan-Mu. Ampuni dan sayangilah kami. Ajarlah dan tolonglah kami agar berdoa tekun dan sungguh dalam segala keadaan. Amin.