Bangkit, Jadilah Penolong
Keluaran 2:16-17
Augustinus seorang filsuf dan teolog (354-430) pernah berkata: “Jika Tuhan menginginkan wanita berkuasa atas pria, Ia akan menciptakannya dari kepala Adam. Andaikata Ia merancang wanita sebagai budak pria, Ia akan membuatnya dari kakinya. Tapi Tuhan menciptakan wanita dari rusuk pria, karena Ia menciptakannya sebagai seorang penolong dan sebagai seorang yang setara dengan pria.” Ungkapan ini memberi arti bahwa hidup harus saling menghormati dan menolong karena sama-sama diciptakan setara oleh Allah.
Prinsip hidup untuk menolong orang lain, apalagi terhadap mereka yang dianggap lemah, terlihat juga pada Musa. Ia menolong tujuh anak perempuan imam di Midian. Dikatakan dalam ayat ini bahwa mereka sedang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya. Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba mereka.
Dalam kehidupan berkeluarga, prinsip hidup yang saling menolong antara suami isteri adalah anugerah Allah karena sejak manusia diciptakan sebagai laki-laki dan perempuan, mereka diciptakan untuk saling menolong satu sama lain. Oleh sebab itu, suami dan isteri dalam kehidupan keluarga harus saling menolong satu sama lain. Tidak ada yang lebih tinggi derajat hidupnya karena diciptakan setara oleh Tuhan. Suami tidak boleh mengganggap diri lebih berkuasa apalagi berbuat semana-mena terhadap isteri dan anak-anak demikian juga sebaliknya. Yang harus kita lakukan bersama adalah bangkit atau bangun atau siap menolong satu sama lain sebab saling menolong adalah panggilan iman untuk kita lakukan. Tuhan menolong kita sekalian. Amin.
Doa: Ya Tuhan Yesus kepala gereja, Engkau telah bangkit dari kematian untuk menolong kami dari hukuman dosa. Tolonglah supaya kami saling menolong dalam kehidupan keluarga, bahkan dapat menolong orang lain dimanapun kami pergi dan berada. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.