Mentahirkan Bangsa dari Kenajisan
2 Tawarikh 34:3b
Bangsa Indonesia hari ini merayakan “Hari Kebangkitan Nasional”, yang merupakan tonggak sejarah melawan pen-jajah di bidang politik. Bagi pemerintah yang di pusat mau pun daerah pasti punya rencana/kebijakan yang konstruktif pada momentum Hari Kebangkitan Nasional ini.
Firman Tuhan hari ini menyaksikan tentang Pembaha-ruan di bidang keagamaan yang dilakukan oleh Yosia. Pada tahun ke 12 (usia 20 tahun), Yosia mentahirkan (member-sihkan diri dari dosa) Yehuda dan Yerusalem. Yosua meng-hancurkan dan membersihkan: Pertama, Bukit pengorbanan, berada di dataran tinggi di luar Bait Allah di sana orang membawa korban bakaran untuk menyembah berhala. Kedua, Tiang-tiang berhala, adalah simbol Asyera yang dipahami sebagai dewi kesuburan atau tumbuh-tumbuhan. Ketiga, patung-patung berhala, terbuat dari kayu dan batu yang berbentuk binatang merayap, berbentuk laki-laki dan perempuan; berbentuk burung bersayap dan berbentuk ikan di dalam air. Dengan tindakan Yosia ini, menunjukkan pada kita bahwa di seluruh wilayah kerajaan Yehuda dan di kota Yerusalem, tidak ada lagi bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Inilah langkah awal pembaharuan yang dilakukan Yosia di bidang keagamaan.
Bangsa kita punya semboyan: Bhineka Tunggal Ikaartinya berbeda-beda tapi satu. Keberagaman agama, ras, suku dan budaya merupakan kesatuan yang harmoni bagai-kan pelangi yang indah. Kita bersyukur bahwa pemerintah baik yang di pusat sampai daerah-daerah menjamin kebe-basan umat beragama. Selain itu juga pemerintah kita melarang dan tidak mengijinkan bilamana ada kelompok yang menciptakan agama baru selain agama resmi (Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu).
Sebagai keluarga Kristen kita belajar dari bacaan hari ini bahwa yang bersifat animisme (percaya pada roh yang mendiami di pohon, batu, sungai, gunung, dan sebagainya) dan dinamisme(percaya pada segala sesuatu yang mem-punyai kekuatan), harus dilenyapkan atau dikuburkan. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maka bangsa ini harus disucikan dari praktek dan tindakan yang menajiskan seperti paham radikalisme, intoleransi dan politik identitas. Amin.
Doa:Ya Tuhan, ampunilah kami bila praktek keagamaan yang dilakukan tidak berkenan kepada-Mu. Tahirkanlah kami dari segala dosa yang dilakukan, supaya terus dibaharui oleh-Mu. Amin.