Menerima yang Berbeda dalam Tuhan
Filemon 1:10-13
Filemon adalah pemilik budak yang memiliki hak untuk menentukan hidup mati budaknya yang melarikan diri. Ini pasti sangat menakutkan Onesimus. Maka Paulus menjelaskan kepada Filemon bahwa sudah saatnya ia membangun hubungan yang baru dengan Onesimus; bukan hanya sebagai tuan dan budak, namun sebagai seorang saudara di dalam Kristus. Perhatikan bagaimana Paulus
menyebut Onesimus sebagai “anakku” menunjukkan teladan penerimaan yang luarbiasa kepada seorang yang berbeda latarbelakang. Melalui sebutan ini, Paulus menunjukkan kepada Filemon bahwa Onesimus sekarang telah menjadi seorang Kristen, saudaranya di dalam Kristus.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, menerima yang berbeda memang sangatlah susah walaupun mudah untuk diucapkan. Namun untuk melakukan hal itu harus memiliki hati yang besar untuk menerima perbedaan itu, dan hanya dapat dilakukan bila kita ada di dalam Tuhan. Di dalam Tuhan Yesus Kristus kita semua telah diterima walaupun berbagai perbedaan dalam dalam diri kita. Tetapi di dalam Tuhan kita semua diterima bahkanpun ditebus dan diangkat menjadi milik kepunyaan-Nya. Menerima yang berbeda bukanlah sebuah kejanggalan atau sebuah kesusahan melainkan dari yang berbeda kita membangun hubungan yang indah apalagi menerima yang berbeda itu sebagai saudara dalam Tuhan. Layaknya seperti sebuah lukisan yang dilukis dengan berbagai warna dan hasilnya sangat berwarna
dan indah. Maka demikianlah kehidupan kita sebagai keluarga Kristen sudah seharusnya kita menerima perbedaan dan kehadiran orang lain dengan sukacita di dalam Tuhan supaya dalam keluarga dan tanggung jawab kerja serta pelayanan kita semua terberkati. Amin.
Doa: Bapa Surgawi mampukanlah kami untuk hidup saling menerima satu dengan yang lain, hidup saling mengasihi di antara kami, dan buat kami tetap bersyukur untuk segala yang berbeda dengan kami sehingga kami mampu membangun relasi yang baik di antara kami semua sebagai umat
kepunyaan Tuhan. Amin