Jangan Mengucapkan Kata Sia-sia
Matius 26:73
Seseorang diketahui asal dan dengan komunitas mana ia bergaul, dari bahasa dan dialeknya. Sebab ada istilah dan intonasi cara mengucapkan yang khas pada suatu komunitas. Komunitas murid Yesus Kristus dikenal dengan identitas ba-hasa kasih. Ada dua akibat ketika orang Kristen tidak mengungkapkan bahasa kasih dalam kata dan perbuatan yaitu: Pertama; Dia akan dilecehkan dan dicela sebagai murid yang tidak setia. Kedua; Yesus Kristus akan dihina dan dihujat.
Paulus berkata: “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis … yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus…ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia. (2 Kor.3:2-3)
Iman berhubungan erat dengan hati. Orang beriman akan dikenal dari ucapan dan tindakannya. Yesus Kristus berkata: “Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.” (Matius12:34-35)
Oleh karena itu, kita jangan mengucapkan kata yang sia-sia. Iman kita akan dipertanyakan apabila ucapan penuh dengan bahasa ‘kebun binatang’, makian, melecehkan, menye-barkan hoax dan menghina.
Sebagai keluarga Kristen, sering kita mendengar ada ungkapan “karena mulut badan binasa.” Kita diingatkan baik dalam susah maupun senang jangan mengucapkan kata-kata yang sia-sia. Sebab, Yesus mengingatkan kita; Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum” (Matius12:36-37). Amin.
Doa: Ya Bapa Sorgawi, ketika iman tergoncang, kami sulit mengendalikan mulut untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang sia-sia. Tolong kuatkan dan kokohkan iman kami agar dapat mengendalikan mulut untuk tidak mengeluarkan kata yang sia-sia yang membawa hukuman. Amin.