Markus 15 : 24-26
Pilatus Mengakui Yesus Sebagai Raja
Keluarga Kristen yang dan diberkati Tuhan Yesus,
Dalam kehidupan, tak jarang kita bertemu dengan orang-orang yang menerima kita dengan tulus, tetapi ada yang menolak kita. Setiap perkataan, sikap ataupun tindakan kita selalu dipandang tidak benar oleh mereka yang menolak. Biasanya, orang yang menolak kehadiran kita akan berusaha dengan segala cara untuk memojokkan bahkan menjatuhkan kita karena ada iri hati, dengki, dendam, kesombongan tetapi juga kemunafikan. Tak jarang ada yang memakai kekuatan orang banyak untuk menyingkirkan orang yang dibenci itu dengan hasutan, fitnahan dan olok-olokan. Nemau mo lia orang laeng berhasil. Ada ungkapan yang sikap itu, susah orang senang dan senang molia orang susah. Hal itu dialami oleh Yesus Kristus.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Penyaliban Yesus Kristus terjadi karena adanya hasutan yang berawal dari amarah, iri hati, dengki dan dendam dari para imam kepala, ahli-ahli Taurat yang dilegalkan dalam suatu keputusan pengadilan yang mengabaikan kebenaran dan keadilan hanya untuk memuaskan hati orang banyak. Yesus Kristus disalibkan pada jam 9 pagi, di saat orang banyak ramai lalu-lalang dalam melakukan kegiatan, Yesus Kristus betul-betul dipermalukan, bahkan pakaian-Nya dibagi-bagi oleh para tentara Romawi dengan membuang undi sebagaimana juga yang disebutkan dalam Mazmur 22:19 “mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku”. Di atas kayu salib dipasang tulisan “Raja orang Yahudi”. Siapa yang sebenarnya menyuruh supaya ada tulisan ini? Dalam Yohanes 19:19 ditemukan bahwa yang menyuruhnya adalah Pilatus. Secara tidak langsung, Pilatus pun mengakui tentang Yesus Kristus sebagai raja, tetapi imam-imam kepala dan orang Yahudi memprotes tulisan itu seharusnya ditulis: “Ia mengatakan Aku adalah Raja orang Yahudi” (Yoh. 19:21). Akan tetapi, tulisan tersebut ditentang oleh Pilatus, sehingga tetaplah seperti yang dikatakan dalam ayat 26 “Raja orang Yahudi” Hal ini berhubungan dengan pengakuan bahwa Yesus Kristus sebagai Raja, sekalipun ada juga yang melihatnya sebagai ejekan. Tetapi, ejekan, cemoohan dan fitnahan tidak menghalangi karya selamat Yesus Kristus bagi manusia sekalipun harus menderita sengsara.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Pengakuan adalah sesuatu hal yang penting. Bukan hanya sekadar tahu, tetapi ada keyakinan di dalamnya. Pengakuan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, Raja di atas segala raja dan Sumber segala berkat harus ada dalam keyakinan orang percaya, yang melahirkan sikap untuk taat dan setia. Amin.
Doa: Ya Bapa di Sorga, berikanlah keteguhan hati untuk tetap mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja, Juruselamat manusia dan dunia. Amin.