Dusta Membawa Penghukuman
Kisah Para Rasul 5:5-6
Berdusta berarti menyatakan yang tidak benar, dan itu adalah pelanggaran paling serius terhadap kebenaran. Sebab dengan berdusta bisa menyesatkan orang yang mempunyai hak untuk mengetahui kebenaran. Dan konsekuensi dari dusta yaitu penghukuman. Dari bagian Alkitab pada ayat sebelumnya yang kita baca, dikisahkan saat Ananias dan Safira mendengar perkataan Rasul Petrus, bahwa apa yang dilakukannya bukan hanya mendustai manusia, tapi mendustai Allah, maka rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya.
Peristiwa yang dialami Ananias membuat banyak orang ketakutan, tapi peristiwa ini memberi juga pembelajaran kepada orang lain untuk jangan berdusta dan harus menghormati Tuhan lewat kuasa Roh Kudus-Nya. Tuhan melaksanakan peng-hukuman ketika manusia menyimpang dari kehendak-Nya. Dan penghukuman Tuhan selalu dinyatakan dengan adil dan benar, tidak seperti penghukuman yang manusia lakukan yang sering tajam ke bawah dan tumpul ke atas atau pilih kasih. Di mana sekalipun Ananias dan Safira rajin beribadah dan memberikan persembahan namun tidak jujur. Allah tetap konsisten dengan hukuman dan keadilan-Nya.
Tuhan menghukum setiap orang yang melakukan kesa-lahan sebagai pembelajaran dalam rangka memperbaiki dan memulihkan umat-Nya. Karena itu kita jangan melihat peng-hukuman Tuhan dalam perspektif kemarahan dan kemurkaan Tuhan saja, tapi di balik itu ada maksud yang mulia dan agung bagi keutuhan jemaat-Nya. Menjadi jelas bagi kita sebagai keluarga Kristen, untuk hidup dalam perkenanan Tuhan dan tidak boleh berdusta. Amin.Doa: Ya Tuhan, sungguh ajaib perbuatan-Mu. Ajarilah kami untuk tidak berdusta dan berlaku sombong serta selalu menghormati kekudusan-Mu. Tuntunlah kami dalam melak-sanakan setiap tanggung jawab. Ingatkan kami bahwa penghukuman-Mu adalah adil dan benar. Amin.