Patuh Pada Kedaulatan Allah
Matius 2:7-8
Ada syair lagu yang mengatakan: “lain di bibir lain di hati”. Artinya bahwa apa yang dikatakan seseorang belum tentu sesuai dengan kata hatinya. Sebab seseorang bisa saja berkata lain, karena yang bersangkutan memiliki tujuan tertentu, dan untuk mengelabui orang lain, dia mengatakan sesuatu tidak sesuai dengan maksud dan tujuan yang sebenarnya.
Herodes yang dipenuhi dengan ketakutan akan kehilangan kedudukannya, merancang sebuah kebohongan pada para Majus. Dengan menyuruh mereka ke Betlehem untuk menyelidiki dengan seksama tentang Yesus dan kembali memberitahukan kepadanya. Perintah ini kelihatannya sangat baik, karena ada keinginan darinya untuk menyembah Dia (Yesus). Padahal di balik perintah ini terkandung maksud jahat untuk membunuh orang yang telah menjadi saingannya. Perilaku ini tentu jahat di mata Tuhan. Allah sama sekali tidak menghendaki umat-Nya merancangkan hal-hal yang buruk bagi sesama manusia. Apalagi rancangan Herodes adalah rancangan yang ingin melawan kehendak Tuhan yang mau menyelamatkan manusia melalui pribadi Yesus. Tuhan adalah Allah yang berdaulaut dengan kuasa dan kehendak-Nya, tanpa ada yang dapat melawan atau menolak kehendak-Nya. Manusia, siapapun dia, punya kekuasaan, punya jabatan, pemuka agama sekalipun, tidak punya kuasa untuk melawan Allah. Kita hanya dapat tunduk dan pasrah penuh pada kehendak dan tuntunan Allah dalam hidup ini.
Firman Tuhan saat ini, mengajak keluarga kita untuk melihat betapa berharga dan pentingnya jika mampu menyelaraskan hidup kita dalam kedaulatan penuh atas kuasa Allah. Karena dengan demikian kehidupan pribadi dan keluarga akan dituntun dan dibimbing pada jalan yang dikehendaki oleh Tuhan. Amin.
Doa: Ya Bapa, kiranya kehendak yang dari pada-Mu akan selalu mendasari pola pikir, cara berucap dan bertindak dari keluarga kami, sehingga kehidupan ini berkenan dan menyenangkan hati-Mu Tuhan. Amin.