Berbahagialah Perempuan Mandul
Lukas 23:29
Kemandulan menjadi masalah serius dalam Alkitab. Lihat-lah kisah Hana (1 Samuel 1) yang kemandulannya membuat keluarganya menjadi terkutuk, mati dan tidak ada penerus. Bahkan ada pemahaman zaman itu bahwa kemandulan yang terjadi pada seseorang diakibatkan karena dosa.
Tetapi hal ini sungguh berbeda dengan ucapan Yesus, “Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.” Apa maksud perkataan Yesus itu? Ternyata perempuan mandul sungguh berbahagia apabila terjadi penghukuman atas Yeru-salem, di mana tidak ada tangisan seperti perempuan yang memiliki keturunan. Memang betapa sulit kita memahaminya! Hal ini tidak dapat dimengerti jika kita belum menyerahkan hidup kita kepada Kristus; karena “mata” rohani kita masih dibutakan, tidak mampu melihat kebenaran Allah sampai Roh Kudus membukanya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus, dalam perjalanan menuju Golgota, mengutip ucapan Nabi Yesaya itu, bahwa tidak selamanya sesuatu yang dicap keburukan kepada kita tidak dapat diubah menjadi kebahagiaan.
Sebagai keluarga Kristen menemukan dan menikmati kehagiaan bukan terletak pada harta yang kita miliki tetapi kebahagiaan yang sesungguh hanya ada di dalam Yesus Kristus yang menderita untuk menebus dosa-dosa kita. Memang seperti penulis C.S. Lewis menyatakan, “Kita tidak punya hak atas kebahagiaan.” Namun Allah membuat hal ini melalui Yesus Kristus berbahagia. Ia mengasihi kita, dan Ia memberikan kebahagian-Nya kepada kita. Amin.
Doa: Ya Bapa Sorgawi, berikan seseorang yang bisa kami bahagiakan hari ini. Tunjukkanlah kepada kami apa yang harus kami katakan dan bagaimana kami bisa menjawab kebutuhannya supaya nama-Mu dipermuliakan. Amin.