Sadar Diri dalam Pelayanan
Yohanes 3:27-29
Ada banyak pelayanan yang tidak berjalan dengan baik bukan terutama karena alasan-alasan seperti kurangnya kecakapan berkhotbah atau karena masalah finansial, tetapi justru karena kurangnya pengenalan akan Allah dan pengenalan akan diri sendiri dalam diri para pelayan Tuhan termasuk pengenalan diri kita dalam keluarga. Yohanes Pembaptis adalah figur yang Rabu, 8 Januari 2020 Yohanes 3:27-29 Program Baca Alkitab Setahun – 07 Januari Kejadian 19-21 RHK Desember 2019 – Januari 2020 45 sadar siapa Allah yang dilayaninya, dan siapa dirinya di hadapan Allah. Dalam perjalanan pelayanannya, Yohanes terus menunjukkan hal tersebut. Yohanes memberitahu para muridnya bahwa dia tidak boleh melampaui panggilan yang diterimanya dari Allah atau membandingkan dirinya dengan orang lain, terlebih dengan Yesus. Dengan lantang Yohanes mengatakan bahwa dia bukanlah Mesias, tetapi dia adalah yang diutus untuk mendahului Mesias. Yohanes hendak menyadarkan para muridnya yang terlanjur merasa tersaingi dengan pelayanan yang dilakukan oleh Yesus dan murid-murid-Nya. Dengan menyatakan bahwa Yesuslah Mesias itu, Yohanes hendak menunjukkan bahwa memang sudah seharusnya orang banyak datang kepada Yesus dan tidak mengherankan bahwa pelayanan Yesus menarik banyak orang datang kepada-Nya. Yohanes menyamakan dirinya sebagai seorang sahabat mempelai laki-laki yang bergembira atas sukacita sang mempelai laki-laki. Yesuslah mempelai laki-laki itu dan bukan Yohanes Pembaptis. Sebagai keluarga Kristen, kita semua terpanggil untuk sadar diri dalam melayani Tuhan. Sangatlah penting untuk menyadari bahwa kita tidak melayani untuk kepentingan kita sendiri, melainkan melayani Allah. Kesadaran dan motivasi seperti inilah yang akan membuat hidup dan pelayanan kita menjadi berkat. Doa: Tuhan Yesus, mampukan kami menyangkal diri kami setiap hari. Kami hanya mau melayani-Mu, dan bukannya diri dan kepentingan kami sendiri. Amin.