Allah Mengadakan Perhitungan
Matius 25:19
Mengadakan perhitungan adalah usaha untuk meminta pertanggungjawaban atas berkat-berkat yang diterima. Dalam ilmu manajemen mengadakan perhitungan adalah kegiatan evaluasi atas program-program kerja yang telah dilakukan. Kegiatan ini penting untuk meningkatkan pelaksananan dari tugas yang dipercayakan. Allah adalah evaluator Agung. Ia mengadakan evaluasi atas usaha-usaha dari hambanya-hamba-Nya. Kegiatan perhitungan yang dilakukan-Nya untuk memaju-kan kerajaan-Nya. Semua penerima sebagaimana jumlahnya akan dihitung dengan sangat cermat dan teliti sehingga tak ada sesuatupun yang luput dari evaluasinya. Kisah sebelum air bah, adalah tentang manusia telah jatuh dalam kejahatan, di mana “kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata (Kej. 6:5). Selaku evaluator Agung, maka telah diper-hatikan dan diperhitungkan-Nya berkat dengan memiliki tubuh raksasa menjerumuskan manusia untuk mengambil perempuan-perempuan dengan semaunya. Maka Allah memurnikan manusia dengan mendatangkan air bah. Demikian ketika Allah mengarunikan manusia hikmat dan akal budi untuk membuat batu-bata, tetapi karunia ini tidak dipakai untuk memuliakan Tuhan namun dipergunakan untuk mencari nama dengan mem-bangun menara Babel. Maka ketika tiba waktu Tuhan meng-evaluasi karunia yang diberikannya, maka didapati penyalah-gunaan atau penyimpangan. Maka manusia diserak-serakan karena penyalahgunaan itu. Waktu telah diberikan Tuhan, namun saat tiba mereka harus mempertanggungjawabkannya.
Dalam bacaan hari ini Matius 25:19 dimana waktu perhitungan mempunyai jarak yang sangat jauh atau lama dari saat talenta-talenta mulai dipercayakan. Karena itu perum-pamaan ini menyampaikan “lama sesudah itu”, artinya waktu untuk mengusahakan talenta itu bukan singkat dan tiba-tiba. Ini menyampaikan bahwa Allah memberikan waktu yang panjang dan lama kepada hamba-hamba-Nya mengelola talenta-talenta itu. Waktu kita hidup di dunia ini adalah kesempatan. Sebagai-mana syair nyanyian “hidup ini adalah kesempatan”, hidup berada di dunia untuk melayani Tuhan. Pesannya, sebagaimana pesan perumpamaan ini, adalah “jangan sia-siakan apa yang Tuhan b’ri, hidup ini harus jadi berkat”.
Sebagai keluarga Kristen diingatkan agar memakai waktu yang diberikan Tuhan, sebab akan datang hari perhitungan Tuhan untuk mengevaluasi semua berkat yang telah diberikan-Nya. Tuhan Yesus akan datang kembali, sebagai hakim yang adil. Amin.
Doa: Tolonglah kami ya Tuhan, agar kami selalu mengingat bahwa Tuhan akan datang untuk mengadakan perhitungan dengan berkat-berkat yang diberikan pada kami. Amin.