Respons Petrus
Lukas 24:12
Kehidupan yang direnungkan akan menjadi kehidupan yang berarti. Dalam hidup ini, peristiwa demi peristiwa terjadi setiap saat dalam rentang waktu kehidupan seseorang. Kegagalan untuk merenungkan sebuah peristiwa akan menghasilkan hidup yang tidak akan mengalami pendewasaan.
Respons pertama yang muncul dari para rasul dan saudara-saudara yang lain ketika mendengar berita yang dibawa para perempuan adalah ketidakpercayaan. Namun Lukas menunjukkan respons selanjutnya yang ditunjukkan oleh Petrus, yakni ia bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur Yesus. Didorong oleh berita yang didengarnya, Petrus pergi untuk memastikan kabar tersebut. Petrus melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan para perempuan, yakni masuk ke dalam kubur itu. Petrus menjumpai hanya kain kapan saja yang digunakan oleh Yesus. Apa yang didengar oleh Petrus dari para perempuan dan apa yang dijumpainya di dalam kubur yang kosong itu membuat Petrus merenungkan dan bertanya-tanya di dalam hatinya tentang apa yang kiranya telah terjadi. Pikiran dan perasaan Petrus tersebut meliputi juga rasa kagum dan terheran-heran atas segala yang telah terjadi. Pada titik ini sangat mungkin Petrus telah percaya bahwa Yesus sudah bangkit, sebelum makin diteguhkan lewat penampakan langsung Yesus kepadanya dan murid-murid yang lain. Dalam perjalanannya sebagai murid Tuhan Yesus, Petrus sesungguhnya telah belajar untuk mempercayai perkataan Yesus (bnd. Luk. 22:61-62). Apa yang dikatakan Tuhan Yesus, semuanya terjadi dan tergenapi. Pada akhirnya, Petrus menjadi saksi kebangkitan Yesus Kristus seumur hidupnya, dan hal ini ditunjukkan juga oleh Lukas di dalam kitab Kisah Para Rasul yang ditulisnya. Pemberitaan Petrus dan murid-murid yang lain, termasuk Paulus, menyebar dari Yerusalem bahkan sampai ke ibukota Kekaisaran Romawi.
Sebagai keluarga Kristen, kita dipanggil untuk memberikan respons yang benar terhadap kebangkitan Yesus. Alih-alih berpangku tangan dan tidak melakukan apa-apa, kita semua dipanggil untuk memberitakan Injil melalui hidup kita, termasuk ketika kita bekerja, sekolah, dan dalam keseharian kita. Amin.
Doa: Bapa, tolonglah kami agar tidak membuang waktu hidup kami tanpa memberitakan Injil Yesus Kristus yang sudah bangkit itu. Amin.