Merespon Anugerah Tuhan
Lukas 17:19
“Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau”, perkataan Tuhan Yesus terhadap seorang yang tidak diperhitungkan di kalangan orang Yahudi; yakni orang Samaria yang telah disembuhkan yang kembali untuk menemui Yesus. Disepanjang perjalanan ia menyaksikan kemurahan Tuhan dengan nyaring hingga ia akhirnya tiba dan tersungkur di kaki Yesus. Tuhan menerima penyem-bahannya serta mengutus orang itu menjadi saksi-Nya. Orang Samaria ini mengalami kesembuhan tidak saja secara jasmani namun juga pembebasan secara rohani – pemulihan seutuhnya/holistik. Sementara kesembilan orang lainnya hanya menerima kesembuhan jasmani tanpa mengalami pembebasan secara rohani.
Anugereh Tuhan yang istimewa ketika kita peroleh kelayakan untuk hidup, menjadi saksi Kristus, mitra kerja Tuhan untuk misi keselamatan. Apakah respon kita ketika menerima anugerah yang istimewa ini? Pastilah kita merasa bertanggung jawab untuk menjaganya bukan dengan alasan karena kuantitas atau finansialnya, tapi karena rasa syukur kita kepada Tuhan yang memperkenankan hidup ini ada. Seperti ungkapan syair lagu: “Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan. Jangan sia-siakan apa yang Tuhan b’ri, hidup ini hanya sementara.”
Di sisi lain tidak semua orang yang menerima/meng-alami mujizat Tuhan akan dengan serta merta mengalami anugerah keselamatan tubuh, jiwa dan roh (satu keutuhan). Mujizat hanyalah salah satu jalan untuk memasuki hubungan yang baru dengan Tuhan. “Kembali kepada Tuhan Yesus, menundukkan diri dalam penyembahan kepada-Nya”, mengucap syukur dan memuliakan Tuhan adalah tindakan yang selayaknya dilakukan sebagai respon atas anugereh Tuhan dalam kehidupan kita. Sengaja melupakan Tuhan adalah cara orang percaya yang tidak tahu berterima kasih, konsekwensinya kita akan kehilangan berkat. Kelihatan beriman tapi ketiadaan kerohanian. Kualitas beriman didapat dari keutuhan hidup yang mampu merespon anugerah Tuhan dalam tindakan nyata. Amin.
Doa: Ya Tuhan, ingatkan kami untuk tidak lupa bersyukur dan memuliakan Tuhan yang telah memberikan anugerah. Ajarilah kami untuk tahu berterima-kasih dalam tuntunan hikmat dan kuasa Roh Kudus–Mu. Amin.