Kebaikan adalah Jalan Keadilan
Mazmur 85:13-14
Cerita tentang “footprints” atau jejak kaki menggambarkan perjalanan hidup umat dengan Tuhan. Sang penanya mempertanyakan jejak kaki yang dilihatnya kepada Tuhan. Di awal perjalanan, ia melihat ada dua pasang jejak kaki yang berdekatan. Tuhan menjawabnya itulah jejak kaki Tuhan dan dirinya. Mereka berjalan berdampingan laksana sahabat. Kemudian ia bertanya lagi, kini hanya ada satu pasang jejak kaki di depan dan yang lain di belakang. Tuhanpun menjawab, jejak kaki di belakang adalah jejak kaki Tuhan dan yang di depan adalah jejaknya. Ketika ia senang, sehat dan mapan. Tuhan ditinggalkan di belakangnya. Ia berjalan menjauh dari-Nya. Terakhir ia bertanya lagi. Tuhan, sekarang hanya ada satu pasang jejak kaki, di mana jejak kaki yang lain? Tuhanpun menjawabnya dengan kasih: ketika engkau sakit, menghadapi bahaya dan tak berdaya menjalani jalan terjal, sempit dan berliku maka Aku menggendong kamu. Itulah jejak kaki Tuhan yang menggendong umat-Nya.
Inti cerita ini, memberi pesan iman bahwa kitalah yang sering berjalan meninggalkan Tuhan. Namun Ia tidak pernah meninggalkan kita. Dalam keadaan yang paling sulit justru Ia menggendong kita. Ia berjalan untuk kita.
Keluarga yang dikasihi Tuhan, jika kita hidup di jalan Tuhan, kita akan menikmati kebaikan-Nya. Ini bukan karena perjuangan kita tetapi pemberian Tuhan. Dialah yang memberikan hasil atau berkat bagi negeri tercinta ini.
Kebaikan Tuhan tak dapat dipisahkan dari keadilan-Nya. Jejak kaki-Nya memberikan jalan keadilan bagi umat-Nya.
Hanya dengan berjalan bersama Tuhan kita akan menikmati kebaikan-Nya di jalan keadilan-Nya. Dengan demikian kita juga akan memberi ruang bagi orang lain sebagai sesama teman seperjalanan menikmati kebaikan Tuhan di jalan-Nya yang adil. Amin.
Doa: Terpujilah Engkau Tuhan yang memberikan keluarga kami hidup dalam kebaikan dan keadilan. Kiranya kami selalu berjalan mengikuti jejak-Mu dengan menghadirkan keadilan dan kebaikan bagi orang lain. Amin.